Menkeu: Kesetaraan Gender Bisa Tingkatkan Ekonomi US$12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • (ANTARA/HO-Humas Kemenkeu/pri.)

VIVA – Pada peringatan Hari Kartini, Rabu, 21 April 2021, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pentingnya pemerataan gender dalam seluruh aktivitas kehidupan, khususnya di luar urusan rumah tangga. Sebab, mampu memberikan manfaat bagi perekonomian dunia.

Dia mengatakan, perempuan memiliki peranan dan potensi yang luar biasa bagi seluruh aspek kehidupan. Berdasarkan kajian statistik McKinsey, Sri mengungkapkan, jika perempuan diberikan kesempatan yang sama, maka ekonomi global bisa bertambah US$12 triliun.

"Apabila sebuah perekonomian memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk bisa berkontribusi maka perekonomian global akan mendapatkan manfaat sebesar US$12 triliun pada 2025," kata dia dalam diskusi virtual, Selasa, 21 April 2021.

Baca juga: Cara Mengajukan BLT UMKM, Simak Syarat Lengkapnya di Sini

Adapun untuk kawasan Asia Pasifik sendiri, termasuk Indonesia, dikatakannya kontribusi adanya kesetaraan gender atau terbukanya kesempatan bagi perempuan untuk beraktivitas di luar rumah bisa memberikan nilai tambah bagi ekonomi hingga US4,5 triliiun.

"Akan memberikan nilai tambah hingga US$4,5 triliun. Ini menggambarkan bahwa sebuah negara atau perekonomian yang kohesif yang memberikan kesempatan yang inklusif dan sama baik bagi laki-laki dan perempuan maka dia akan memberikan suatu manfaat," paparnya.

Oleh sebab itu, dia menekankan, di tengah upaya pemulihan ekonomi dari dampak Pandemi COVID-19, seluruh negara harus mampu menyelipkan dukungan terhadap perempuan, terutama dari sisi aspek pemerataan di seluruh aktivitas kehidupan.

"Bagaimana mendukung pemulihan ekonomi bagi para perempuan di dalam konteks ekonomi syariah juga menjadi sangat penting karena peranan perempuan sungguh nyata dan memberikan nilai tambah dari berbagai sudut yang muncul," tutur dia.

Di sisi lain, aspek pemerataan kesempatan ini dikatakannya juga pada dasarnya seiring dengan nilai-nilai keislaman, khususnya pada aspek keadilan. Karena itu, menurutnya menjadi penting upaya kesetaraan gender bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Kenapa dimensi perempuan dan dimensi dukungan pada kelompok yang paling rentan itu penting? karena ini adalah menyangkut aspek keadilan. Apabila kita bicara tentang ekonomi Islam berbasis syariah maka nilai utama dari Islam adalah mewujudkan keadilan," ucapnya.