Airlangga: THR dan Gaji ke-13 Akan Dorong Konsumsi Rp215 Triliun
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Pemerintah menjadikan masa bulan puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2021 sebagai periode tumbuhnya konsumsi masyarakat. Untuk itu, ditargetkan ekonomi pada kuartal II-2021 bisa tumbuh hingga 7 persen.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo menginginkan momentum ini dimanfaatkan guna mengejar target pertumbuhan pesat ekonomi nasional.
Pada kuartal I-2021 diproyeksikan ekonomi Indonesia masih dalam zona kontraksi atau minus. Sehingga untuk dapat kembali ke level pertumbuhan pra-COVID-19, ekonomi harus tumbuh mencapai 7 persen pada kuartal II-2021.
Untuk bisa kembali ke level pra-COVID atau sekitar 5 persen di 2021, dia menjelaskan, dibutuhkan pertumbuhan minimal 6,7 persen pada kuartal II-2021. Apabila pertumbuhan itu tak tercapai, maka dipastikannya target pertumbuhan ekonomi 5 persen pada 2021 tidak tercapai.
Oleh karena itu, dia menekankan, meskipun faktor musiman untuk mendongkrak konsumsi pada Idul Fitri 2021 ditiadakan, yakni mudik Lebaran, pemerintah telah menyusun berbagai strategi untuk mendorong konsumsi masyarakat.
"Antara lain dengan mewajibkan pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) kepada karyawan swasta dan Gaji ke-13 dan THR untuk ASN (Aparatur Sipil Negara) dan TNI/ Polri," kata dia dikutip dari siaran pers, Kamis, 8 April 2021.
THR dan gaji ke-13 ini diperkirakannya bisa mendorong konsumsi senilai Rp215 triliun. Strategi selanjutnya, pemerintah juga akan mempercepat penyaluran target output Perlindungan Sosial seperti Program Keluarta Harapan, Kartu Sembako hingga Bansos Tunai yang belum terpenuhi di kuartal I-2021.
Program ini akan direalisasikan pada April-Mei awal. Kartu Sembako dicairkan dari Juni ke awal Mei sebelum Lebaran serta penyaluran program Perlinsos lainnya, diperkirakan akan berpotensi meningkatkan realisasi sebesar Rp14,12 triliun.
Pemerintah dipastikannya juga akan mengadakan Program Hari Belanja Online Nasional di akhir bulan Ramadhan (Harbolnas Ramadhan), yang rencananya akan diselenggarakan selama 5 hari H-10 sampai dengan H-6 Idul Fitri.
"Saat peniadaan mudik dan pembatasan kegiatan masyarakat, Pemerintah telah menyiapkan program untuk mendorong konsumsi masyarakat, yang dibarengi dengan berbagai program untuk meningkatkan daya beli masyarakat," ungkap Airlangga.