IHSG Berpotensi Menguat Ditopang Saham Properti hingga Tambang

Ilustrasi papan IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.007 pada pembukaan perdagangan Rabu, 7 April 2021. Posisi itu menguat 4 poin atau 0,08 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa, 6 April 2021 di level 6.002.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi bahwa IHSG memiliki potensi untuk menguat pada perdagangan hari ini.

"Setelah sebelumnya saham-saham sektor pertambangan dan properti naik lebih dari satu persen dan menjadi pendorong penguatan IHSG," kata Lanjar dalam riset hariannya, Rabu 7 April 2021.

Baca juga: Biaya Haji 2021 Naik Jadi Rp44 Juta, Kemenag: Masih Dibahas Panja

Lanjar menjelaskan, berbaliknya saham-saham konstruksi yang pada perdagangan sebelumnya tertekan cukup dalam, menjadi faktor utama penguatan IHSG.

Saham-saham emiten yang berkaitan dengan Indonesia Battery Corporation juga naik, setelah Menteri BUMN, Erick Thohir, memastikan kerja sama pengembangan proyek pabrik EV battery dengan Tiongkok.

"Selain itu laporan laba yang melonjak di beberapa perusahaan tambang juga menjadi trigger positif," ujar Lanjar.

Selanjutnya, investor akan menanti data cadangan devisa Indonesia yang diperkirakan naik, hasil pertemuan IMF 2021 dan World Bank dalam panel tentang ekonomi global dan risalah pertemuan The Fed untuk bulan Maret.

Secara teknikal, IHSG bergerak terkonsolidasi membentuk pola rebound di level support dan whipsaw di level psikologis 6.000. Indikator stochastic bergerak mendatar pada area dekat oversold, dengan MACD yang bergerak undervalue dan divergence positif dengan histogram.

"Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi menguat dengan support resistance 5.962-6.093," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ACST, ADHI, ADRO, ANTM, BBNI, BBRI, BSDE, JSMR, MAPI, PGAS, SMGR, WIKA, WSKT.