Sejarah Panjang Kilang Minyak Pertamina Balongan yang Meledak Hebat

Terbakarnya Kilang Minyak RU VI Pertamina Balongan.
Sumber :
  • twitter @jakartaakeras

VIVA – Kilang minyak Pertamina di Balongan, Indramayu Jawa Barat meledak hebat pada Senin 29 Maret 2021 dini hari tadi. Ledakan hebat di kilang minyak yang beroperasi sejak 1994 ini mengakibatkan tiga orang dikabarkan hilang. Redaksi dalam kesempatan ini kembali mengangkat sejarah dan profilnya.

Kilang ini menjadi kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat Pengolahan PT Pertamina yang sejatinya dibangun pada 1990. Diketahui dari berbagai sumber, kilang minyak Pertamina Balongan ini punya tugas utama mengolah minyak mentah (Crude Oil) menjadi produk-produk BBM, Non BBM dan Petrokimia.

Dengan kata lain, kilang ini dibangun untuk meningkatkan nilai tambah bagi negara melalui ekspor sektor migas dan non-migas sesuai dengan kebijakan pemerintah. Pada 2003, kilang ini melakukan revamping (pembenahan) tahap I serta juga melakukan ekspansi guna meningkatkan kapasitas produksi menjadi 130 MBSD dengan perbandingan 509 persen crude oil Duri dan 50 persen crude oil Minas.

Baca juga: Polri Turun Tangan Usut Penyebab Kebakaran Kilang Minyak Balongan

Lalu pada 2005, unit ini kembali melakukan ekspansi dengan mendirikan Kilang Langit Biru Balongan (KLBB) dengan kapasitas desain 52 MBSD. Sebagai catatan, KLBB ini merupakan satu-satunya produsen produk ramah lingkungan High Octane Mogas Component (HOMC) di Indonesia.

Pada 2008, revamping II dilakukan untuk kembali meningkatkan produksi Propylene dengan melakukan penggantian type catalyst cooler RCC dari type backmix menjadi flow through sehingga mampu mengolah feed dengan kandungan MCRT yang lebih tinggi.

Tak sampai di situ. Pada 2013, dilakukan lagi ekspansi di bidang petrokimia dengan mendirikan kilang ROPP yang dapat meningkatkan produksi Propylene kapasitas desain 490 MTPD. Di 2015, dilakukan pengalihan pengelolaan Kilang LPG Mundu ke Direktorat Gas dan Energi Baru Terbarukan.

Photo :
  • Istimewa

Lalu pada 2016, kilang ini mengembangkan produk bahan bakar khusus (BBK) Pertalite RON 90. Tak hanya itu, Pertamax Plus RON 95 dikembangkan menjadi produk Pertamax Turbo RON 98 yang diluncurkan pada 13 Juli 2016 silam.

Dini hari tadi, kilang minyak pertamina mengalami ledakan hebat. Penyebab pasti dari insiden ini tengah dalam penyelidikan. Menurut Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Polisi Agus Andrianto, pihaknya saat ini mengerahkan tim untuk menyelidiki penyebabnya.