Pentingnya Asuransi Bidang Kelautan di Indonesia, Ini Buktinya
- ANTARA FOTO/Didik Suhartono
VIVA – Bisnis industri bidang kelautan di Indonesia yang merupakan negara maritim, masih sangat menjanjikan ke depannya. Meski demikian, modal usaha yang harus dikeluarkan di sektor ini sangat besar, seperti pengadaan kapal dan infrastruktur penunjang lainnya.
Belum lagi, risiko terjadinya kecelakaan atau rusaknya barang yang dikirim menggunakan kapal bisa saja terjadi. Hal itu menjadi salah satu alasan pentingnya asuransi kelautan untuk mengantisipasi risiko-risiko kerugian itu.
Direktur Operasional PT Asuransi Jasindo Dodi Susanto mengungkapkan, kecelakaan kapal dan dampak yang ditimbulkan dalam bisnis pelayaran tidak lah mudah. Perisitwa itu pasti akan memengaruhi keuangan perusahaan atau konsumen yang mengalaminya.
Baca juga: Asosiasi Pengusaha Truk hingga Farmasi Jagokan Anindya Bakrie
“Asuransi bidang kelautan (Marine) sangat bermanfaat untuk memberikan jaminan perlindungan kerugian atas kecelakaan maupun konsekuensi yang timbul dari aktivitas pelayaran dan kegiatan-kegiatan pendukungnya,” ujar Dodi dikutip dari keterangannya, Rabu 17 Maret 2021.
Sebagai penyedia asuransi kelautan, Jasindo menurut Dodi, memberikan perlindungan pada risiko-risko di sektor tersebut. Asuransi bidang kelautan (marine) tersebut antara lain, Asuransi Rangka Kapal, Builders Risks Insurance, dan Terminal Operator Liability.
Ada pula, Ship Repairer Liability, Container Insurance, Protection and Indemnity, dan Wreck and Removal Insurance. Dengan layanan itu , semua stakeholder di sektor itu pun akan terlindungi.
“Jaminan tersebut mencakup kerugian karena kerusakan fisik maupun tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga,” tutup Dodi.
Dia pun mencontohkan, pada Jumat 12 Maret lalu, Asuransi Jasindo membayarkan klaim untuk PT Papua Putra Mandiri (PPM) sebesar Rp1 miliar. Komitmen yang disepakati dipenuhi, termasuk membayarkan klaim PPM dengan nomor polis 519.105.200.09.0087.
Sebagai informasi, PPM merupakan perusahaan asal Papua yang mendapat mendapat proyek pembangunan jalan sorong-mega (MYC). Dalam proyek tersebut, PPM memesan batu split ke PT Viktorian Internusa Perkasa dan pengangkutannya menggunakan PT Vinci Inti Lines.
Sementara untuk masalah alat berat diserahkan kepada PT Gemilang Bahtera Utama. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kerusakan atau hilang, PPM mengasuransikan batu split tersebut ke Asuransi Jasindo.