Neraca Perdagangan Februari 2021 Surplus US$2 Miliar
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Februari 2021 surplus sebesar US$2 miliar. Posisi surplus ini lebih tinggi dari catatan Januari 2021 yang surplus US$1,96 miliar.
Namun demikian, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, surplus neraca ekspor impor ini masih jauh lebih rendah. Sebab, pada Februari 2020 surplus neraca perdagangan sebesar US$2,51 persen.
Kepala BPS, Suhariyanto menjelaskan, kondisi surplus ini dipicu oleh ekspor Februari 2021 yang mencapai US$15,27 miliar. Sedangkan nilai impor pada bulan itu mencapai US$13,26 miliar.
Dengan catatan ini, Suhariyanto menekankan, neraca perdagangan Indonesia sepanjang tahun ini, yakni Januari-Februari 2021 masih surplus sebesar US$3,96 miliar.
"Surplus ini jauh lebih besar dari posisi Januari-Februari 2020 yang waktu itu surplus US$1,88 juta," tutur dia saat konferensi pers, Senin, 15 Maret 2021.
Berdasarkan negaranya, perdagangan Indonesia surplus pada Februari 2021 dengan Amerika Serikat sebesar US$1,26 miliar, Filipina US$450 juta serta India yang sebesar US$341,1 juta.
Adapun perdagangan Indonesia yang mengalami defisit diantaranya dengan China sebesar US$968,5 juta, Australia mencapai US$391,2 juta dan Brasil US$216,3 juta.
"Jadi kalau kita lihat sejak Januari-Februari 2021 performa ekspor kita sangat menjanjikan karena naiknya permintaan di berbagai negara," paparnya.