Rupiah Melemah di Awal Pekan Dipicu Hal ini

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 15 Maret 2021. Rupiah bergerak di level atas Rp14.400 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.418. Melemah dari akhir pekan lalu Rp14.371.

Sementara itu, di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah telah ditransaksikan di level Rp14.337. Melemah 0,79 persen dari pembukaan perdagangan hari ini Rp14.223.

Baca juga: Hindari Tengkulak, Menteri Trenggono Minta Petani Garam Jualan Online

Isu ekonomi dan pasar yang memengaruhi sentimen perdagangan hari ini, berdasarkan analisis harian Samuel Aset Manajemen, lebih dipicu isu dalam negeri.

Terutama terkait rencana Pemerintah untuk menurunkan ambang batas omzet pengusaha kena pajak. Sejak 2014, batasan omzet PKP adalah Rp4,8 miliar per tahun.

"Diam-diam, Pemerintah akan menurunkan ambang batas (threshold) omzet pengusaha kena pajak (PKP)," demikian dikutip dari Ulasan Ekonomi Harian SAM Investment hari ini.

Di sisi lain, dolar Amerika Serikat kian menguat juga akibat telah disetujuinya paket stimulus ekonomo AS yang mencapai US$1,9 triliun. Akibatnya memicu jumlah uang beredar.

Selain itu, imbal hasil surat berharga negara AS atau US Treasury tenor 10 Tahun juga masih dalam posisi tinggi. Yaitu masih di level atas 1,5 persen bahkan sempat ke level 1,64 persen.

"Imbal hasil obligasi AS yang lebih tinggi dan ekspektasi normalisasi ekonomi yang lebih cepat dari pandemi di AS menempatkan mata uang AS pada keuntungan," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim.