Cara Luhut Agar Masyarakat Terdampak COVID-19 Miliki Uang Saat Lebaran

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Dokumentasi Kemenko Marves.

VIVA – Pandemi COVID-19 yang telah berlangsung hampir satu tahun di Indonesia telah menghantam sejumlah lini ekonomi di Indonesia. Kondisi tersebut bahkan telah membuat sejumlah orang kehilangan pekerjaan dan kehilangan daya beli.

Untuk itu, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan akan mendorong pelaksanaan program padat karya di 34 provinsi di Indonesia. Langkah itu diakuinya dapat kembali meningkatkan daya beli masyarakat dan pulihnya ekonomi.

Adapun, kata Luhut, beberapa program padat karya yang akan dilakukan adalah program padat karya terumbu karang, mangrove, desa wisata, dan garam rakyat. Program ini akan mulai dilaksanakan untuk menyerap tenaga kerja khususnya di wilayah padat penduduk. 

"Saya ingin agar program ini bisa direalisasikan hingga April dan Mei 2021 sehingga ketika memasuki bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, mereka para pekerja dari program ini dapat memiliki uang untuk membeli kebutuhan-kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan di hari Lebaran," kata Luhut dikutip VIVA dari Instagramnya, Senin 15 Februari 2021.

Menurut luhut, adanya program padat karya yang akan dilaksanakan ini bisa membuat daya beli masyarakat mulai menggeliat lagi. Sebab, mereka mendapatkan penghasilan bulanan, dan tidak berharap dari pembagian Bansos seperti sebelum-sebelumnya. 

"Maka dari itu, saya meminta (kepada K/L) adanya perencanaan yang matang agar program ini dapat diatur untuk memenuhi kriteria tersebut," tambahnya.

Selain itu, Luhut juga berharap program padat karya ini menargetkan daerah-daerah padat penduduk sehingga kita bisa berpatokan pada jumlah orang yang dipekerjakan dan berapa pekerja yang dapat diserap dari program ini. 

Sedangkan, terkait biaya pembebasan lahan bagi proyek prioritas pemerintah untuk wilayah yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi, Luhut berharap pencairannya segera diprioritaskan sehingga uang tersebut bisa dibelanjakan dan perekonomian tetap bergerak menghidupi seluruh masyarakat Indonesia meski dalam keadaan sulit sekalipun.