Bendungan yang Dibangun di Kampung SBY Senilai Nyaris Rp1 Triliun

Presiden Joko Widodo didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Bendungan Tukul di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, pada Minggu, 14 Februari 2021.
Sumber :
  • Pemprov Jatim

VIVA – Presiden Joko Widodo meresmikan Bendungan Tukul di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, pada Minggu, 14 Februari 2021. Menghabiskan anggaran negara Rp934,8 miliar, Bendungan itu diharapkan mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar secara signifikan.

Saat meresmikan bendungan di kampung halaman mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu, Jokowi didampingi oleh Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono, Mensekneg Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kepala Polda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Kodam V/Brawijaya Suharyanto, Bupati Pacitan Indartato, dan sejumlah pejabat daerah lainnya.

"Dengan mengucap Bimsmillahirohmanirrohim Bendungan Tukul di Pacitan Jawa Timur saya resmikan pada hari ini," kata Jokowi melalui siaran langsung kanal YouTube Brio Pres, Media dan Informasi Sekretariat Presiden.

Baca: Awal Februari 2021, Belanja Infrastruktur PUPR Capai Rp10,6 Triliun

Khofifah menyebut Bendungan Tukul akan memberikan dampak luar biasa bagi masyarakat Pacitan. Salah satunya bisa menjadi sentra pemberdayaan ekonomi masyarakat. "Setidaknya 600 hektare saluran irigasi bisa teraliri air setiap saat, khususnya di wilayah Kecamatan Arjosari dan Kecamatan Pacitan," katanya dalam keterangan tertulis.

Photo :
  • Pemprov Jatim

Bendungan tukul juga bisa menyuplai air baku sebesar 300 liter per detik. Tentunya dengan daya seperti ini bisa menjadi salah satu potensi energi. "Bendungan Tukul juga bisa menjadi tempat wisata dan lahan konservasi, sehingga bisa turut meningkatkan tarap ekonomi masyarakat," ujar Khofifah.

Keberadaan Bendungan Tukul diharapkan akan mendukung upaya Jawa Timur untuk terus menjadi provinsi yang secara konsisten berkontribusi tinggi di bidang pertanian secara  nasional. Berdasarkan data BPS pada 2020, produksi padi di Jawa Timur menjadi yang tertinggi di Indonesia.

Pembangunan Bendungan Tukul dikerjakan pada 2015 sampai 2020. Bendungan ini menelan biaya APBN murni sebesar Rp934,8 miliar. "Bendungan Tukul menjadi salah satu dari enam bendungan di Jatim yang menjadi proyek strategis nasional yang dicanangkan pemerintah," kata Khofifah.