Bisnis Ini Jadi Peluang UMKM Jelang Imlek dan Perpanjangan PPKM
- Istimewa
VIVA – Bisnis kuliner kue dan makanan khas imlek dinilai jadi peluang pelaku UMKM untuk meraup untung jelang perayaan imlek. Meskipun ruang gerak terbatas karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), bisnis ini dinilai masih berpeluang besar.
Beberapa platform digital penyedia bahan baku kue atau makanan pun telah membuat program khusus bagi masyarakat atau pelaku UMKM, agar tetap bisa melakukan usahanya tanpa melanggar aturan PPKM.
Termasuk layanan pick up in store yang dinilai bisa dilakukan untuk menghemat waktu dan tenaga pelaku UMKM. Tinggal melakukan klik di smartphone.
"Kita siapkan lalu antar sampai depan pintu rumah,” kata William Sunito, pemilik startup platform digital tokowahab.com dalam keterangannya dikutip Selasa, 9 Februari 2021.
Baca juga: Jakarta Banjir, Anies: Waspada, Musim Hujan Belum Selesai
Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga memberikan UMKM edukasi serta pelatihan cara membuat kue atau makanan khusus imlek yang biasa dipesan dalam perayaan tahun baru China.
Program dan layanan khusus ini bertujuan agar pelaku UMKM tetap dapat menjalankan usaha yang dilakoninya dan diharapkan dapat membuka peluang usah baru bagi masyarakat di masa pandemi.
"Niatnya agar pelaku UMKM tetap eksis dengan usahanya, masyarakat khususnya yang tak lagi memiliki pekerjaan karena pengurangan pegawai di masa krisis ini, dapat membuka usaha baru, jadi pebisnis kuliner dan semuanya bisa dilakukan melalui tokowahab.com," tutur William yang juga masuk kategori pengusaha muda inspiratif di Forbes 30 Under 30 di Indonesia ini.
Dia melanjutkan, saat ini sedang marak gerakan bela negara dengan belanja produk UMKM yang digaungkan oleh pemerintah. Tentunya agar roda perekonomian rakyat kecil tetap berjalan meski di tengah krisis global yang melanda dunia khususnya Indonesia.
Pelaku UMKM dan masyarakat yang membuka usaha kuliner diharapkan memanfaatkan semangat bela negara dengan belanja ini, di mana banyak sekali kemudahan-kemudahan untuk melakukan usaha yang diberikan pemerintah dan platform-platform digital.
Sementara masyarakat luas sebaiknya mengikuti gerakan bela negara dengan belanja untuk menjaga kelangsungan hidup usaha para pelaku UMKM, urat nadi perekonomian Indonesia.
"Jangan lupa, UMKM Indonesia berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) yaitu sebesar 57,8 persen dan tercatat sedikitnya 64 juta unit usaha UMKM yang telah menyerap 116 juta pekerja atau 97 persen dari angkatan kerja nasional, ayo belanja produk-produk UMKM," tutupnya.