Erick Thohir Ungkap 3 Langkah Pemerintah Pulihkan Ekonomi RI
- Kementerian BUMN
VIVA – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN, Erick Thohir, angkat bicara mengenani perekonomian Indonesia secara kumulatif mengalami perlambatan dan terkontraksi sebesar 2,07 persen (yoy) pada 2020. Menurut Erick, permasalahan ekonomi saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja, tetapi juga di banyak negara.
Salah satu penyebabnya yakni akibat adanya pandemi virus COVID-19 yang terjadi hampir di seluruh belahan dunia. Atas dasar hal itu, Erick mengatakan, Pemerintah akan melakukan tiga hal penting agar dapat keluar dari permasalahan ekonomi ini.
"Pertama, tetap fokus kepada penanganan COVID karena COVID ini menjadi landasan kalau kita ekonominya mau balik, ya COVID-nya harus di tangani dan Alhamdulillah Saya rasa dengan kepemimpinan daripada Pak Joko Widodo kemarin sudah ada arahan baru mengenai vaksinasi, mengenai PSBB secara lebih kecil misalnya di tingkat Kecamatan Kelurahan supaya kita bisa terkontrol dengan baik, baik tracing pengawasan, isolasi, semua dilakukan," kata Erick di komplek tvOne, Pulogadung, Jakarta, Jumat 5 Februari 2021.
Langkah yang kedua kata Erick, Indonesia harus terus membangun dan memperbaiki apa yang saat ini menjadi kelemahan. Salah satu contoh yang diberikan adalah dari segi infrastruktur.
"Bagaimana tentu secara bersamaan kita harus terus membangun daripada kekurangan kita dari segi-segi contoh infrastruktur, lalu hal-hal yang selama ini menjadi kelemahan karena kan bangsa kita itu hanya pasar dan sumber daya alam tetapi logistik, digital yang lain-lainnya masih berkurang," ujar Erick
Dia melanjutkan, "Ini yang kita harus bangun pada saat ini karena kan kita menunggu supaya kembali tumbuh baik, di lain itu juga kembali program program bantuan sosial, bantuan Desa, listrik, supaya tadi rakyat yang membutuhkan ada paling tidak pondasi kekuatan mereka untuk hidup keseharian," ujarnya.
Langkah yang ketiga adalah menggenjot pemasukan untuk Indonesia. Baik melalui sumberdaya alam maupun melalui beberapa hal lainnya yang menjadi keunggulan Indonesia.
"Membangun kesempatan kita menghasilkan pemasukan buat bangsa kita, apakah dengan tadi kekuatan sumber daya alam kita, kelapa sawit lagi naik, batu bara lagi naik, hasil-hasil yang lain lagi naik kita harus lakukan itu," ujar Erick.
Selain itu, lanjut Erick, kita juga kembali menggaet investasi salah satunya INA, Indonesia investment authority. Dengan INA, indonesia melakukan pembangunan berdasarkan modal yang dimiliki bukan dengan utang.
"Di mana kita mengubah pembangunan kita berdasarkan modal, bukan utang, tapi modal. Dengan mempercepat pembangunan ini, dengan investasi ini, impact-nya tentu tadi kan, ada uang masuk ada pembukaan lapangan kerja, sehingga terjadi keseimbangan," ujarnya.