Menteri KKP Kenalkan Potensi Cuan Teripang Pasir Dibanding Lele
- Instagram @swtrenggono
VIVA – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengenalkan teripang pasir. Meski namanya terdengar asing, Trenggono menyebutnya ikan jenis dengan nama lain Holothuria scabra itu nyatanya memiliki kandungan gizi yang tinggi.
"Pamornya tidak sebeken komoditas perikanan lain, seperti ikan lele. Namun siapa sangka ternyata komoditas ini memiliki kandungan gizi dan nilai ekonomis yang tinggi," kata Trenggono dikutip lewat akun Instagram miliknya, Senin 1 Februari 2021.
Namun demikian, kata Trenggono, biota laut itu bisa terancam punah. Kondisinya terancam gara-gara selama ini mengadalkan penangkapan di alam.
Menurut Kementerian Kelautan, teripang sejak lama telah dimanfaatkan oleh masyarakat Asia sebagai makanan dan obat tradisional karena memiliki kadar protein dengan kandungan lemak rendah, mengandung vitamin E yang dapat berperan sebagai antioksidan, serta mengandung mineral dalam jumlah yang tinggi. Salah satu yang didorong pengembangan usaha lewat budidaya
"Budidaya teripang pasir membuka peluang perkembangan usaha budidaya teripang di masyarakat. Terlebih bahwa teripang pasir hasil budidaya terbukti memiliki kandungan nutrisi yang sama dengan yang berasal dari alam," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja.
Sjarief juga mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti arahan Menteri Trenggono. Sekadar gambaran saja, Badan Pusat Statistik pada 2019 mencatat bahwa volume ekspor produk teripang Indonesia pada Januari hingga Juli 2019 mencapai 780.803 kg, dengan nilai mencapai US$ 8.762.309.
Menurutnya, dengan nilai ekonomi dan kebutuhan pasar yang tinggi, khususnya pasar Asia, maka terjadi overfishing, sehingga perlu pengembangan budidaya dan dilakukan penelitiannya.
"Hasil penelitian dari balai riset, termasuk teripang pasir, dapat diimplementasikan di masyarakat untuk menggerakan roda perekonomian guna kesejahteraan masyarakat," kata dia.