Janet Yellen Sebut AS Siap Hadapi Praktik Dagang China, Rupiah Menguat

Janet Yellen
Sumber :
  • washingtonpost.com

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menguat pada perdagangan Rabu, 20 Januari 2021. Rupiah bergerak di kisaran bawah Rp14.070 per dolar AS.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di level Rp14.065. Menguat dari kemarin yang dipatok Rp14.086 per dolar AS.

Sementara itu, di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.045. Menguat dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.080 per dolar AS.

Baca jugaMenko Airlangga Ungkap 3 Faktor Utama Penggenjot Ekonomi RI 2021

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menjelaskan, kondisi itu dipengaruhi sentimen pelaku pasar keuangan terhadap pernyataan calon Menteri Keuangan AS, Janet Yellen.

Yellen menyatakan, AS siap menghadapi praktik perdagangan dan ekonomi China yang kasar. Hal itu menandakan pemerintahan Presiden terpilih Joe Biden akan melanjutkan beberapa kebijakan Donald Trump terhadap Beijing.

Pada kesempatan yang sama, Yellen juga mengatakan bahwa AS dapat memenuhi tarif pajak perusahaan yang lebih tinggi jika berkoordinasi dengan ekonomi lain di seluruh dunia.

Di sisi lain, Ibrahim menyatakan, Yellen menegaskan komitmen AS terhadap pergerakan nilai tukar yang ditentukan pasar dan menunjukkan bahwa AS tidak mencari dolar yang lebih lemah untuk keunggulan kompetitif.

"Dia juga diharapkan memberi tahu komite bahwa pemerintah harus bertindak besar dengan paket bantuan COVID-19 berikutnya," tutur Ibrahim dikutip dari analisisnya hari ini.

Adapun dari sentimen domestik, dikatakan Ibrahim, dipengaruhi oleh data konsumsi masyarakat di awal 2021, yang kembali meningkat walaupun secara bersamaan pemerintah memberlakukan PPKM di Jawa-Bali.

Tergambar dari data 40 bank umum dengan pangsa kredit 80 persen dari total kredit yang memperkirakan penyaluran kredit pada 2021 tumbuh 7,3 persen secara tahunan. Jauh lebih tinggi dibanding realisasi kredit 2020 yang hingga November minus 1,4 persen.

Di samping itu, hasil survei perbankan BI juga menyatakan penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal I-2021. Terindikasi dari SBT penyaluran kredit baru kuartal I sebesar 49,4 persen, meningkat dari 25,4 persen pada kuartal IV-2020.

"Perbankan sudah membuka keran kreditnya sehingga masyarakat dan pengusaha bisa kembali mendapatkan kredit dari perbankan dan ini bisa menjadi tanda-tanda perekonomian akan kembali menggeliat," ungkap dia.