Dukung MotoGP di NTB, Menteri Basuki Rampungkan 915 Unit Sarhunta

Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) PUPR di NTB untuk dukung ajang MotoGP
Sumber :
  • PUPR

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menata lima Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas. Antara lain yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang.

Hal itu dilakukan dalam upaya memulihkan perekonomian nasional khususnya di sektor pariwisata, sebagai salah satu sektor yang mengalami pukulan paling berat akibat pandemi COVID-19.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menjelaskan pelaksanaan Program Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya Mendukung KSPN atau dikenal juga dengan Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta) dilakukan untuk mendukung penataan KSPN tersebut.

"Pemerintah meyakini, sektor ekonomi utama yang dapat rebound dengan cepat adalah sektor pariwisata. Untuk itu, tidak ada kegiatan pembangunan infrastruktur pada lima KSPN yang dihentikan," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 19 Januari 2021.

Baca juga: 6 Kecamatan Banjir di Kabupaten Pidie Aceh, 1.080 Jiwa Mengungsi

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sendiri, Sarhunta bertujuan untuk mendukung ajang MotoGP yang juga dapat digunakan sebagai homestay untuk menunjang pariwisata di Lombok.

"Untuk itu, Kementerian PUPR telah menyelesaikan 915 unit Sarhunta yang tersebar di Lombok Tengah dan Lombok Utara, dengan anggaran Rp62,22 miliar," kata Basuki.

Sebanyak 817 unit Sarhunta hingga saat ini telah dibangun di Lombok Tengah, dengan rincian sebanyak 517 unit di sepanjang koridor masuk Kawasan Mandalika. Sementara sebanyak 300 unit rumah lainnya dibedah, dan diperuntukkan sebagai rumah singgah, homestay, serta berbagai usaha lainnya dalam rangka untuk mendukung geliat pariwisata di wilayah tersebut.

Basuki menegaskan, sebanyak tiga ratus rumah yang akan dijadikan homestay itu juga tersebar di beberapa lokasi, antara lain seperti di Kuta, Grupuk, Sukadana, dan Selong Belanak.

"Sisanya yakni sebanyak 98 unit rumah tersebar di Kabupaten Lombok Utara, yakni seperti di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air," ujarnya.

Program Sarhunta yang dilaksanakan oleh Direktorat Rumah Swadaya dari Direktorat Jenderal Perumahan ini, bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terdampak Pandemi COVID-19 serta meningkatkan kualitas rumah menjadi lebih layak huni. 

"Sekaligus mendorong perekonomian, karena rumah yang telah diperbaiki dapat dimanfaatkan sebagai homestay bagi wisatawan yang berkunjung," ujarnya.

Basuki menjelaskan, desain Sarhunta ini harus mencerminkan adat daerah setempat. Meskipun desainnya dapat dimodifikasi menjadi lebih modern, tapi diupayakan agar tidak meninggalkan kearifan lokal sebagai langkah menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menginap di hunian tersebut. (ase)