Bangga Gunakan Produk Lokal, Luhut: Bentuk Perjuangan Bangsa
- VIVA/Dusep Malik
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menegaskan, salah satu bentuk perjuangan bagi bangsa dan negara saat ini salah satunya dapat diwujudkan dalam bentuk membeli dan mengonsumsi barang asli buatan dalam negeri.
Hal itu diutarakannya secara virtual dalam helatan peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang digelar secara daring dan luring di Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, hari ini.
"Bangga dan mau menggunakan produk lokal adalah bentuk perjuangan bangsa kita pada saat ini," kata Luhut dalam telekonferensi, Senin 11 Januari 2021.
Luhut mengaku senang bahwa Gernas BBI ini dimulai tidak hanya melalui omongan semata, melainkan dengan cara betul-betul membeli dan menggunakan produk-produk lokal asli buatan anak bangsa.
Baca juga: Mendag Lutfi Ungkap Harga Tahu Tempe Masih Akan Terus Naik
Karenanya, untuk lebih merealisasikan perjuangan ini, Luhut pun mengajak semua masyarakat Indonesia untuk ikut mendukung Gernas BBI dengan berbelanja produk artisan (perajin) Indonesia.
Apalagi, kata Luhut, saat ini hal itu juga sudah didukung dan dipermudah melalui metode pembelanjaan dan pembayaran secara digital. Luhut pun mengimbau dan mendorong para pejabat negara untuk menjadi 'brand ambassador' bagi produk-produk lokal.
"Di keluarga saya saja, jadi kita mulai dari keluarga, anak cucu saya yang sudah bisa belanja, istri, saya minta ikut mendorong (Gernas BBI) dengan berbelanja melalui UMKM kita," kata Luhut.
"Apalagi kita lihat sudah ada beberapa kemajuan dari setahun yang lalu, di mana saya kira produk UMKM kita juga semakin baik. Beragam produk pilihan ini adalah upaya untuk mengubah mindset kita terhadap produk Indonesia, yang nyatanya memiliki kualitas premium dan membanggakan," ujarnya.
Diketahui, Gernas BBI yang akan dikampanyekan sepanjang tahun 2021, bertujuan untuk memperkuat industri dalam negeri dengan cara memperbaiki ekosistem berusaha bagi pelaku industri kreatif. Kemudian, menciptakan peluang bagi industri dalam negeri, dan memunculkan potensi-potensi ragam kreasi khas Indonesia yang lebih kaya.
Gerakan ini merupakan bagian dari program percepatan transformasi digital dan industri kreatif nasional, dalam upaya merebut pasar global. Melalui gerakan ini, diharapkan dapat membantu menekan defisit transaksi berjalan dan mengembangkan industri kreatif maju pesat.