Data Cadangan Devisa Naik Diprediksi Topang Penguatan IHSG
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG menghijau di level 6.278 pada pembukaan perdagangan Senin 11 Januari 2021. Posisi itu menguat 20 poin atau 0,33 persen, dibanding penutupan perdagangan Jumat 8 Januari 2021 di level 6.257.
Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan pada perdagangan di awal pekan hari ini.
"Data cadangan devisa Indonesia naik lebih dari ekspektasi sebesar US$135,9 miliar," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Senin 11 Januari 2021.
Dia menambahkan, optimisme para pelaku pasar berlanjut setelah prospek pemulihan ekonomi didorong adanya tren era energi terbarukan. Kemudian, energi baterai yang terus mendorong optimisme investor. Hal itu demi melihat prospek penjualan mobil listrik ke depan yang sepertinya akan cukup cerah.
Secara global, presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, mengatakan bahwa dia akan menjelaskan rincian triliunan dolar dalam bantuan lebih lanjut untuk menghidupkan kembali ekonomi AS.
"IHSG berpotensi untuk melanjutkan penguatan di awal pekan dengan support resistance 6.200-6.320," ujarnya.
Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, diantaranya yakni ASII, BBRI, CPIN, GGRM, GMFI, HMSP, INDF, JPFA, JSMR.
Sementara secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.157 hingga 6.322.
Berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area positif. Sementara itu, Stochastic maupun RSI mulai bergerak ke atas menuju ke area overbought.
"Terlihat beberapa pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya.
Baca Juga: Dimotori Usaha Tambang, IHSG Berpotensi Menguat Terbatas