BTN Optimis Kinerja 2021 Tetap Moncer, Laba Dipatok Rp2,8 Triliun

Menara Bank BTN / Bank Tabungan Negara
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Kinerja positif PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) diproyeksikan terus berlanjut pada 2021. Harga saham perseroan pun ikut diprediksi terus menguat sejalan dengan perbaikan kinerja tersebut.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya optimistis akan mencatatkan laba di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,5 triliun untuk tahun buku 2020. Tahun ini, Nixon optimistis mematok target laba pada kisaran Rp2,5 triliun hingga Rp2,8 triliun. 

“Target tersebut akan dicapai dengan strategi pertumbuhan kredit dan DPK (dana pihak ketiga) di level 7-9 persen,” tutur Nixon dikutip dari keterangannya, 7 Januari 2021.

Baca juga: Erick Thohir Tegaskan Vaksin COVID-19 Tak Asal Diklaim Halal

Di masa pandemi ini, Nixon mengungkapkan pihaknya terus menggelar berbagai perbaikan kebijakan termasuk policy risk. Selain itu, perseroan juga meningkatkan kepuasan nasabah serta melakukan upgrading digital infrastructure untuk produk DPK hingga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). 

“Dukungan kuat dari pemerintah pun akan kami optimalkan dengan baik sehingga dapat bermanfaat bagi nasabah kami dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” terang Nixon.

Terkait kinerja saham, Henan Putihrai Sekuritas dalam risetnya menuliskan indeks LQ45 bakal naik ke level 1050. Adapun, saham yang juga direkomendasikan dengan spekulasi beli yakni BBTN. 

Buy on break BBTN ketika bisa tembus ke atas MA10/1850, dengan harapan menyentuh kembali level previous high 2000,” tulis Tim Analis HP Sekuritas. 

Sejalan dengan Tim Analis HP Sekuritas, Equity Analyst OCBC Sekuritas Isfhan Helmy mengatakan, kenaikan laba bersih BBTN pada kuartal III-2020 mencapai 40 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). 

Kenaikan tersebut salah satunya disumbang oleh efisiensi dan digitalisasi yang berhasil digelar bank spesialis pembiayaan perumahan tersebut. Sedangkan, saat ini harga saham BBTN berada di bawah rata-rata sehingga masih berpeluang naik.

“Berdasarkan data, kami sematkan buy rating untuk BBTN,” tulis Isfhan.