IHSG Diproyeksi Berfluktuasi di Tengah Aksi Ambil Untung Investor

Ilustrasi papan IHSG.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 6.052 pada pembukaan perdagangan Rabu 30 Desember 2020. Posisi itu menguat 16 poin atau 0,27 persen, dibanding penutupan perdagangan Selasa 29 Desember 2020 di level 6.036.

Analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi IHSG akan kembali bergerak fluktuatif dan cenderung melemah pada perdagangan hari ini.

"Kekhawatiran sepinya perdagangan menjelang tutup tahun 2020 terus menghantui investor, sehingga aksi profit taking jangka pendek dilakukan untuk mengamankan profit," kata Lanjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu 30 Desember 2020.

Baca juga: Kaleidoskop 2020: Percepatan Infrastruktur RI Terjegal COVID-19

Lanjar menjelaskan, IHSG yang telah menguat lebih dari 8 persen pada Desember 2020 ini, membuatnya rentan diwarnai aksi profit taking jangka pendek di momentum akhir tahun.

Secara global, investor akan menanti data penjualan rumah dan neraca perdagangan barang Amerika Serikat yang sempat tertunda, dan angka klaim pengangguran awal di sana.

"IHSG akan kembali bergerak fluktuatif cenderung melemah pada perdagangan di akhir tahun 2020 ini, dengan support dan resistance 6.007-6.058," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ASRI, HMSP, MEDC, PTBA, SMBR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.009 hingga 6.157.

Berdasarkan indikator, MACD masih menunjukkan sinyal positif, meskipun telah menunjukkan pola dead cross. Selanjutnya, Stochastic maupun RSI bergerak ke bawah di area netral.

"Meski demikian pergerakan IHSG telah menguji garis MA 10, sehingga peluang terjadinya penguatan minimal menuju ke level resistance terdekat masih terbuka lebar," ujarnya. (art)