Sri Mulyani Jamin Kerja Auditor Tak Digantikan Robot, Ada Tapinya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjamin bahwa jenis pekerjaan auditor tidak akan digantikan oleh mesin ataupun robot. Namun, jaminan itu ada “tapinya”.

Menurut Sri, secara proses bisnis peran auditor termasuk Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) memang bisa digantikan robot atau artificial intelligence. Namun, ada satu hal yang tidak bisa digantikan oleh robot atau kecerdasan buatan, yaitu kemampuan untuk berpikir kritis dan analisis data.

Baca juga: Kiprah Pahala Mansury, Melanglang Buana di BUMN Sebelum Jadi Wamen

Hal itu ditegaskan Menkeu dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI) Tahun 2020 secara virtual, Rabu, 23 Desember 2020.

"Kompetensi mengenai critical thinking dan data analytic saya harap bahwa APIP bukan robot. Kalau Anda robot, bisa kita ganti dengan artificial intelligence. APIP itu manusia," tegas Sri Mulyani.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menegaskan auditor memang bisa dibantu teknologi untuk mengolah berbagai data pengawasan. Tapi, dari sisi pengambilan keputusan tetap urusan manusia.

Misalnya, cara melihat data dan mengambil kesimpulan serta mempresentasikan sebagai aspek yang bisa mengancam atau memperkuat dari sisi tata kelola.

"Dia bisa dibantu dengan teknologi untuk bisa analisa tapi critical thinking dan judgment tetap ada pada anda dan itu masih merupakan domain manusia bukan mesin. Data analytic Anda bisa dibantu dengan robot," ucap Sri Mulyani.

Selain harus bisa beradaptasi dengan adanya teknologi, diharapkannya para auditor juga mempertahankan integritasnya dalam mengawasi para pejabat negara.

Menkeu juga meminta para auditor dan APIP untuk tidak seharusnya gagap teknologi alias gaptek. Terlebih jika tidak bisa melakukan pengawasan dengan memanfaatkan zoom.

"Enggak bisa buka zoom sendiri, menulis email, melakukan berbagai investigasi melalui forensik audit yang gunakan teknologi, maka saya khawatir Anda ketinggalan zaman, efektifitas Anda beri independent assurance menjadi menurun," tutur Sri Mulyani. (ren)