Jelang Akhir Pekan IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung

Layar monitor pergerakan saham dan IHSG
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menghijau di level 6.120 pada pembukaan perdagangan Jumat 18 Desember 2020. Posisi itu menguat 7 poin atau 0,12 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 17 Desember 2020 di level 6.113.

Meski demikian, analis Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, memprediksi, IHSG memiliki potensi untuk kembali terkoreksi pada perdagangan di akhir pekan ini.

"Investor terlihat melakukan aksi profit taking (ambil untung) akan kabar prospek saham Indosat yang kembali dilirik pemerintah," kata Lanjar dalam analisisnya, Jumat 18 Desember 2020.

Baca jugaAlfamart Tiap Tikungan Ada, Bosnya Betah di Daftar 50 Orang Terkaya RI

Lanjar menjelaskan, secara outlook pada 2021 di masa era suku bunga di bawah 4 persen akan menjadi peluang positif pada bisnis properti. Bank Indonesia menahan tingkat suku bunga di level 3,75 persen, dengan pandangan yang cukup optimistis untuk 2021.

Secara global, investor akan bersikap hati-hati di akhir pekan, dengan memantau prospek stimulus lanjutan di Eropa dan tambahan stimulus di Amerika Serikat setelah keduanya mendekati fase persetujuan.

"Sehingga kami perkirakan IHSG memiliki potensi untuk terkoreksi di akhir pekan ini, dengan support dan resistance 6.038-6.160," ujarnya.

Lanjar juga memberikan rekomendasi mengenai saham-saham yang dapat dicermati pada perdagangan hari ini, di antaranya yakni ICBP, INDF, PWON, SGRO, TBIG, TOWR, WIKA, BBRI, dan UNVR.

Sementara itu, secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji, menjelaskan, berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance berada pada level 6.009,10 hingga 6.157,11.

Selanjutnya, berdasarkan indikator, MACD, Stochastic, maupun RSI, masih menunjukkan sinyal positif.

"Masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat," ujarnya. (art)