Investor Sambut Baik PSBB Ala Luhut, Rupiah Menguat

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menguat pada perdagangan Kamis, 17 Desember 2020. Rupiah menguat tipis di kisaran Rp14.120 per dolar AS.

Di pasar spot, hingga pukul 10.00 WIB rupiah ditransaksikan di level Rp14.121. Menguat tipis 0,02 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.125 per dolar AS.

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia mematok nilai tengah hari ini di level rata-rata Rp14.152. Melemah tipis dari posisi kemarin Rp14.151 per dolar AS.

Baca juga: Dunia Lagi Krisis, Barang-barang Mewah di China Justru Laku Keras

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan pergerakan hari ini lebih disebabkan sentimen positif pelaku pasar keuangan terhadap konsep pembatasan sosial berskala besar (PSBB) RI yang baru.

Diketahui, guna mencegah penyebaran COVID-19 akhir tahun, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, memperkenalkan pengetatan PSBB terukur dan terkendali pada 18 Desember 2020 sampai 8 Januari 2021.

"Dengan informasi bahwa tidak adanya PSBB ketat, membuat pelaku pasar kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri," kata Ibrahim dikutip dari analisisnya hari ini.

Meski demikian, Ibrahim meyakini bahwa kebijakan pengetatan terukur dan terkendali ini akan memengaruhi ekonomi, seperti adanya tekanan terhadap konsumsi masyarakat. Tapi dampaknya ditegaskannya minimal.

"Dengan dampak ekonomi yang relatif minimal, walaupun nantinya akan berpengaruh terhadap konsumsi masyarakat dan akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi 2020," ungkap Ibrahim.

Di sisi lain, dia melanjutkan, harapan juga meningkat untuk kesepakatan lain proposal bipartisan senilai US$748 miliar untuk bantuan COVID-19 di AS. Selain adanya pengesahan otoritas untuk menggunakan Vaksin COVID-19 mRNA-1273 milik Moderna Inc.

"Tampaknya akan diterima otorisasi peraturan AS dalam minggu ini. AS juga memperluas program peluncurannya untuk BNT162b2, vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE," tutur Ibrahim. (ren)