Lima Program Utama PUPR 2021: dari Food Estate hingga PSN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Batu Payung, Goa Cermin, Labuan Bajo.
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, membeberkan lima program utama kementerian yang dipimpinnya itu pada 2021. Pertama adalah terkait ketahanan pangan, yakni pembukaan food estate di Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Timur.

"Jadi (food estate) di Kalimantan Tengah itu di Kabupaten Kapuas yang merupakan eks proyek lahan gambut sejuta hektare. Kemudian di Sumatera Utara yakni di Humbang Hasundutan, serta di NTT yakni di Belu dan Sumba Tengah," kata Basuki dalam telekonferensi, Senin 14 Desember 2020.

Baca juga: BEI Luncurkan Indeks IDX ESG Leaders Berisi 30 Saham Pilihan

Kemudian, program PUPR yang kedua adalah dukungan pengembangan Kawasan Industri di Batang (Jateng) yakni seluas 4.500 hektare, dan di Subang (Jabar) sekitar 1.600 hektare. Hal ini akan dilakukan Basuki dan jajarannya dengan pendekatan baru, karena PUPR akan menyiapkan semua prasarana dasar seperti jalan-jalan di kawasan tersebut, air bersih, rusun untuk tempat para pekerja, serta sistem sanitasinya.

"Sehingga ketika inspektur masuk, tinggal membangun pabriknya. Kemudian nanti manajemennya akan diatur oleh Kementerian BUMN," ujarnya.

Selain itu, lanjut Basuki, ada program pengembangan lima destinasi pariwisata prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang. Di mana, pemerintah juga telah berencana untuk menggenjot pembangunan 10 Bali baru.

Namun, dengan adanya pandemi COVID-19, anggaran untuk program tersebut memang tetap dipertahankan meskipun pengerjaannya berjalan lambat akibat adanya pendekatan protokol kesehatan. Karena, Basuki melanjutkan, apabila ada pekerjaan yang harus diselesaikan oleh 300 orang, nyatanya hanya bisa dikerjakan oleh 100 orang sehingga kecepatannya menjadi lambat.

"Maka akan diselesaikan sampai dengan pertengahan tahun 2021, dan kontraknya (berubah) dari single years menjadi multiyears," kata Basuki.

Kemudian, program yang keempat adalah program padat karya, di mana pada 2020, program padat karya di Kementerian PUPR itu ada Rp12 triliun dan sampai saat ini sudah menyerap sekitar 700 ribu orang pekerja. Sehingga, pada 2021, Basuki berencana memperbesar lagi anggaran program padat karya menjadi sekitar Rp16-18 triliun, untuk memperbanyak lapangan kerja.

Kemudian yang kelima, lanjut Basuki, yakni program penyelesaian tugas-tugas khusus dan tugas di Proyek Strategis Nasional (PSN), yang sebelumnya telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo dan Komisi V DPR RI.

"Jadi itulah lima program utama Kementerian PUPR di 2021, termasuk juga untuk menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional yang nanti akan kita selesaikan semuanya. Harapan kami untuk Kementerian PUPR, semua pekerjaan rumah di PSN itu bisa kita selesaikan pada 2023 atau awal 2024," ujarnya. (art)