Dihajar Keras Pandemi, 2 Wanita Ini Tetap Jadi Orang Terkaya RI
- wartaekonomi
Forbes telah merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia. Mayoritas daftarnya pun diisi dengan pria, tetapi dua di antaranya adalah sosok wanita tangguh yaitu Kartini Muljadi dan Arini Subianto. Kartini berada di posisi 42 dan Arini berada di posisi 43.
Pada tahun 2019 silam, mereka telah masuk ke dalam daftar bergengsi ini, tetapi posisi mereka masih di angka 48 dan 49.
Dilansir dari Forbes di Jakarta, Jumat 11 Desember 2020, Kartini Muljadi merupakan pengusaha di bidang farmasi pemilik Tempo Scan Group. Menurut Forbes, harta kekayaannya hari ini mencapai US$620 juta alias Rp8,75 triliun.
Kartini pun menjadi wanita terkaya di Indonesia. Bersama anak-anaknya, ia memiliki Tempo Group yang membuat obat-obatan dan barang-barang konsumsi. Obat-obatan yang terkenal dari perusahaannya adalah Bodrex, Oskadon, Contrexyn dan lain sebagainya.
Wanita kelahiran 17 Mei 1930 ini merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Saat lulus kuliah, ia sudah memiliki dua anak tetapi tetap melanjutkan karirnya sebagai notaris hingga mendirikan kantor pengacara dan konsultasi hukum.
Namun, pada tahun 1990, Kartini akhirnya turut membantu anaknya Handojo Selamet Muljadi mendirikan PT Bogamulia Nagadi, yang kemudian menjadi induk dari Tempo Scan Group.
Sementara itu, Arini Subianto merupakan anak dari almarhum Benny Subianto, pendiri PT Persada Capital Investama. Setelah ayahanda wafat pada Januari 2017, Arini pun menggantikan peran dan posisi sang ayah untuk memimpin seluruh unit usaha di bawah naungan PT Persada Capital Investama.
Arini mengawasi investasi Persada dalam produk pengolahan kayu dan minyak sawit hingga pengolah karet dan batu bara. Portofolio Persada mencakup 11 persen saham di perusahaan raksasa batubara Adaro Energy.
Wanita 49 tahun ini juga merupakan seorang single mother yang telah kehilangan suami karena kecelakaan pada tahun 2012. Sosok yang kuat ini kini menjadi wanita terkaya kedua di Indonesia dengan kekayaan mencapai US$610 juta atau Rp8,6 triliun. (kurs Rp14.100/dolar)