Rupiah Masih di Kisaran Rp14.100 per Dolar AS, Ini Pemicunya
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 10 Desember 2020 terkoreksi. Hal ini terjadi seiring masih buntunya negosiasi terkait paket stimulus di Amerika Serikat.
Pada pukul 09.47 WIB, rupiah bergerak melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.115 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.110 per dolar AS. Sebelumnya, rupiah dibuka menguat di posisi Rp14.095 per dolar AS.
Sementara itu, menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), rupiah hari ini ada di level Rp14.130 per dolar AS atau justru menguat dibanding perdagangan Selasa, 8 Desember 2020 di posisi Rp14.164.
"Pagi ini terlihat nilai tukar emerging markets menguat terhadap dolar AS karena mendapatkan sentimen positif dari vaksin," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Syekh Ali Jaber Tanggapi Penembakan 6 Laskan FPI, Ini Katanya
Vaksin yang sudah mendapatkan persetujuan mulai disuntikkan ke publik di Inggris. Di AS, pengajuan persetujuan penggunaan untuk vaksin Pfizer sudah mencapai tahap akhir.
Namun di sisi lain, lanjut Ariston, kebuntuan negosiasi stimulus fiskal AS untuk membantu pemulihan ekonomi di tengah pandemi bakal memberikan tekanan untuk aset berisiko.
"Sampai hari ini kesepakatan belum tercapai antara dua partai," ujarnya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak menguat terbatas di kisaran Rp14.050 per dolar AS hingga Rp14.180 per dolar AS.
Pada Selasa 8 Desember 2020 , rupiah ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.110 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp14.105 per dolar AS. (ant)