Laporan JP Morgan Soal Prediksi Ekonomi Indonesia di 2021
- Getty Images
VIVA – Bank asal Amerika Serikat (AS) JP Morgan dalam laporan terbarunya memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 4 persen pada akhir 2021. Angka itu meningkat dibandingkan capaian pada akhir 2020 yang diperkirakan minus 2 persen.
Dalam laporan Asia Pasific Equity Research yang diterbitkan pada 6 Desember 2020, dijelaskan bahwa positifnya ekonomi Indonesia didorong oleh sejumlah faktor, yaitu kembalinya aliran modal asing, positifnya pengembangan vaksin COVID-19 dan akhirnya mendukung peningkatan aktivitas pasar.
Selain itu, adanya langkah pembuatan omnibus law tentang UU Cipta Kerja yang telah disahkan pemerintah dapat memperbaiki iklim investasi di Indonesia, sebab dapat meningkatkan upaya reformasi kebijakan yang sudah dilakukan sejak 1998.
JP Morgan juga melihat bahwa UU Cipta Kerja dapat menciptakan peningkatan foreign direct Invesment (FDI) atau investasi langsung, yang dapat mengubah arah industri Indonesia ke sektor manufaktur seperti halnya pengembangan teknologi baterai.
Tak sampai di situ, JP Morgan juga memperkirakan positifnya ekonomi Indonesia sudah terlihat sejak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tahun ini, yang diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi sebesar 6.800 pada 21 Desember nanti.
Dalam laporan itu, JP Morgan juga memperkirakan rupiah akan menguat ke level US$13.500 per dolar pada tahun depan.
Sedangkan, terkait pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) yang mengelola dana hingga US$25 miliar atau setara Rp355 triliun dalam Nusantara Investment Authority (NIA), menurut JP Morgan juga sangat penting dalam memberikan alternatif pembiayaan.
Sebab, alternatif pembiayaan tersebut dapat mendorong proyek infrastruktur dan upaya pemerintah dalam merelokasi Ibu Kota Negara ke Kalimantan.