BI Tegaskan Genjot Ekonomi Syariah Bukan soal Agama, China Buktinya
- VIVAnews/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan bahwa fokus yang dilakukan sejak 2015 untuk mengembangkan ekonomi syariah, tidak berkaitan dengan unsur-unsur keagamaan.
Menurut Perry, fokus yang telah dilakukan BI, Otoritas Jasa Keuangan, dan Bursa Efek Indonesia karena ekonomi dan keuangan syariah merupakan pendekatan model bisnis. Dan perkembangannya di dunia terus meningkat saat ini.
Baca juga: YLKI: Banyak Masyarakat Kurang Peduli Kualitas BBM yang Penting Harga
"Bahwa ekonomi dan keuangan syariah itu adalah satu pendekatan model bisnis ekonomi dan keuangan. Ini tidak ada masalah agama karena ini sudah menjadi suatu tren global," kata Perry secara virtual, Senin, 30 November 2020.
Bahkan, Perry melanjutkan, sejumlah negara yang penduduknya mayoritas memang bukan beragama Islam, sangat pesat dalam mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah.
"Tiongkok (China) jadi eksportir baju muslim terbesar, kita juga tahu Korea Selatan produsen kosmetika halal terbesar dan juga destinasi utama pariwisata halal demikian juga Jepang. Bahkan tetangga kita, Thailand punya visi jadi dapur halal dunia," tutur Perry.
Karena itu, Perry menekankan Indonesia tidak ingin tertinggal. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, ditegaskannya Indonesia harus juga bisa menjadi pemain di sektor tersebut.
"Pemerintah dan kita semua ingin Indonesia jadi player dalam ekonomi keuangan syariah dan itulah langkah-langkah yang terus kita tingkatkan sejak 2015 memperkuat langkah-langkah sebelumnya yang banyak fokus di bidang perbankan," ucap Perry.
Dari hasil fokus sejak 2015, hingga kini dikatakan Perry, berdasarkan State of the Global Islamic Economy Report 2020-2021, Indonesia berhasil masuk 10 besar negara pengembang ekonomi dan keuangan syariah.
"Misal dalam halal food kita nomor 4, fashion adalah nomor 3 setelah Uni Emirat Arab dan Turki. Memang kita harus kejar banyak di kosmetik nomor 6 dan turis nomor 6 dan keuangan kita sudah top ten dan rangkingnya nomor 6," ungkapnya.