Menhub: Pelabuhan Patimban Akan Difungsikan untuk Ekspor Otomotif

Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menegaskan, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk menekan biaya logistik, agar bisa turun menjadi 17 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Karena itu, dia berharap Pelabuhan Patimban di wilayah Subang, Jawa Barat, akan membantu pemerintah menekan biaya logistik di Tanah Air supaya lebih efisien secara ekonomi.

"Kita berusaha menekan biaya logistik ini turun menjadi 17 persen. Sehingga kehadiran Pelabuhan Patimban ini nantinya akan difungsikan untuk ekspor, khususnya otomotif," kata Budi Karya dalam telekonferensi, Jumat, 27 November 2020.

Baca juga: Produksi Migas di Kalimantan dan Sulawesi Lampaui Target

Menhub menjelaskan, nantinya semua arus logistik yang akan keluar dari wilayah Cibitung, Karawang, atau Cikarang, akan melalui Patimban sebagai pelabuhan angkutnya.

Bahkan, lanjut Budi, apabila kawasan Batam nantinya sudah ada, maka Pelabuhan Patimban ini akan difungsikan dengan lebih baik. Dia optimis bahwa keberadaan Pelabuhan Patimban ini akan memberikan suatu efek yang luar biasa bagi sistem logistik nasional hingga lapangan kerja.

"Kita harapkan paling tidak akan ada 200 ribu lapangan pekerjaan baru. Oleh karenanya kami mengapresiasi Pemda Jabar dan Pemda Subang yang memberikan dukungan," ujar Budi.

Selain itu, Budi juga mengapresiasi rancangan 13 kota baru yang digadang oleh Pemda Jabar, yang akan direalisasikan di wilayah Cirebon, Patimban, Majalengka, melalui konsep yang dinamakan Rebana Metropolitan.

Nantinya, Rebana Metropolitan ini akan menjadi pusat industri baru di Jawa Barat, yang terdiri dari tujuh daerah termasuk Sumedang, Majalengka, Subang, Cirebon, Indramayu, dan Kuningan.

"Kita harapkan ini akan menjadi bola salju yang membuat Patimban ini menjadi kekuatan ekonomi. Kita memang harus melihat juga bahwa bentuk pengabdian masyarakat perlu ditingkatkan," kata Budi Karya.

"Karena program perekonomian ini harus balance. Di satu sisi ekonomi harus jalan, tetapi masyarakat harus diberdayakan. Mereka harus pandai, mereka harus terampil untuk melakukan kegiatan-kegiatan itu," ujarnya.