KAI-Pelindo III Kerja Sama Bangun Sistem Logistik Jateng-Jatim
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – PT Kereta Api Indonesia menggandeng PT Pelindo III, dalam kerja sama sistem logistik di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini diwujudkan melalui pemanfaatan aset kedua pihak.
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan, kerja sama ini akan memperlancar arus distribusi logistik di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Khususnya ke tiga area pelabuhan, yakni Pelabuhan Tanjung Intan (Kabupaten Cilacap), Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), serta Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya).
"Kerja sama ini akan dilakukan di lokasi Pelindo III. Kita bertanggung jawab untuk pengembangan di wilayah Jawa Tengah bagian selatan (yang minim infrastruktur logistik)," kata Didiek dalam telekonferensi, Jumat 20 November 2020.
Baca juga: PUPR Sudah Salurkan Dana FLPP Rp10,5 Triliun
Didiek optimistis, upaya pengembangan aset melalui kerja sama yang dijalin kedua BUMN ini, nantinya akan memudahkan alur pengiriman barang dari dan menuju ke tiga pelabuhan tersebut.
"Kami harapkan (kerja sama dengan Pelindo III) segera ditindaklanjuti dengan prinsip 'good governance'," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pelindo III, U. Saefudin Noer, mengatakan, kerja sama dengan PT KAI ini sejalan dengan komitmen perusahaannya untuk terus mengoptimalkan pemanfaatan aset yang ada.
Apalagi, Noer mengakui bahwa selama ini masih ada aset perusahaan yang belum dimanfaatkan secara maksimal, khususnya yang berada di kawasan pelabuhan itu seperti misalnya jalur logistik kereta api. Dengan adanya kerja sama dan sinergi antara Pelindo III dan PT KAI tersebut, diharapkan hal itu mampu mendorong sektor perekonomian khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Hal yang penting dari investasi ini kan salah satunya adalah optimalisasi aset masing-masing pihak, dan melihat pasar yang bisa dipasok di mana teknologi menjadi kunci," kata Noer.
Noer bahkan menjelaskan alasan pemilihan Tanjung Intan (Kabupaten Cilacap) sebagai salah satu fokus dari kerja sama dengan PT KAI ini. Karena, menurutnya, memang dibutuhkan adanya pengembangan lebih lanjut pada pelabuhan tersebut, untuk menopang potensi bisnis di sekitarnya.
Adanya sejumlah kanal produksi produk pangan dan perusahaan-perusahaan di sektor energi, membuat Tanjung Intan harus dikembangkan agar bisa dijadikan acuan dalam upaya pengembangan infrastruktur logistik lainnya di kawasan tersebut.
"Kalau (pemilihan) Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), itu karena ada penugasan PT KAI. Yang saya mau tekankan, pelabuhan itu adalah yang paling penting tapi jarang orang mau lihat," tuturnya. (art)