Kisah Michael Hartono, Bos Djarum yang Berperan dalam Ekonomi RI
- wartaekonomi
Setelah Robert Budi Hartono, Michael Hartono pun menjadi orang terkaya kedua di Indonesia melalui kepemilikan PT Djarum. Pemilik nama lengkap Michael Bambang Hartono ini merupakan keturunan China yang lahir dengan nama Oei Hwie Siang.
Pria lulusan Universitas Diponegoro ini turut merintis usaha yang diwariskan sang ayah, PT Djarum bersama saudaranya, Budi Hartono. Sebagai pewaris bisnis sang ayah, Michael dan Budi bahu membahu mengembangkan perusahaan yang dulunya sempat habis dilalap api, tetapi kini bisa sukses merajai pasar Indonesia.
Kerajaan bisnis Djarum pun semakin berjaya di bawah kepemimpinan Michael yang menjabat sebagai direktur. Djarum pun mampu meraup pangsa pasar hingga mencapai 20 persen dari 240 miliar batang rokok per tahun dari total produksi nasional. Bahkan, saat ini Djarum mendominasi pasar rokok kretek di Amerika Serikat, melebihi Gudang Garam dan Sampoerna.
Perjuangan Michael dimulai pada tahun 1951 saat ayahnya membeli usaha kecil di bidang kretek bernama Djarum Gramophon. Nama itu pun diganti menjadi Djarum. Namun, ujian pun tiba saat kebakaran tahun 1963. Tak lama setelahnya, sang ayah pun tutup usia.
Berkat pandangan Michael yang visioner, ia pun mulai memodernisasikan peralatan produksinya sesuai perkembangan teknologi. Hal ini pun meningkatkan produktivitas mereka hingga perolehan penjualan. Hingga pada tahun 1972, Djarum pun memasuki pasar ekspor.
Inovasi produk Djarum yaitu Sigaret Kretek Tangan (SKT) dan Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produk SKT adalah Djarum 76 dan Djarum 12, sedangkan produk SKM adalah Djarum Super, La Lights, Djarum Mezzo, Djarum Black.
Adapun bahan baku yang digunakan adalah kualitas terbaik dari dalam negeri, yaitu tembakau dari Weleri, Muntilan, Temanggung, Jember, Lombok, Madura, Bojonegoro, dan Mranggen. Sementara cengkehnya berasal dari Aceh, Jawa, Bali, Ambon dan Manado.
Sukses berbisnis roko, Michael pun melebarkan sayap Djarum Group hingga memiliki bidang properti, perhotelan, perbankan, dan agribisnis. Michael Hartono juga membuka bisnis properti dengan anak perusahaannya, PT CKBI.
Selain itu, Djarum juga memiliki Hotel Indonesia dan Inna Wisata. Dalam dunia perbankan, Djarum terkenal berkat kepemilikan saham di PT BCA sebanyak 50,24 persen. Hal ini menjadikan Michael Bambang Hartono dan saudaranya, Robert Budi Hartono sebagai pemilik Bank BCA dan menjadi orang terkaya di Republik Indonesia.
Djarum sendiri memiliki kiprah besar dalam perekonomian Indonesia. Mereka juga menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar di Indonesia. Tak hanya dalam berbisnis, Djarum juga memiliki program CSR yang peduli terhadap masyarakat dan lingkungan. Hari ini, berdasarkan Forbes Real Time Net Worth, harta kekayaan Michael Hartono mencapai US$18,6 miliar atau setara Rp262 triliun.