Uji Coba Shuttle Bus Listrik di Bali Sasar Trayek Wisata
VIVA – Operasional bus listrik mulai diujicobakan untuk pertama kalinya di Pulau Dewata, Bali. Peluncuran uji coba layanan bus angkutan listrik secara simbolis dilakukan Gubernur Bali, Wayan Koster pada Jumat, 6 November 2020, di Rumah Jabatan Jayasabha di Denpasar, Bali.
Bus listrik ini nantinya akan diujicobakan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Wisatawan bisa menggunakan bus listrik ini keliling sejumlah objek wisata di Bali. Bus listrik ini juga akan diujicobakan sebagai angkutan shuttle bus untuk kawasan Kota Denpasar.
Bali dipilih sebagai lokasi uji coba karena memiliki peraturan yang mendukung operasional kendaraan listrik, yakni Peraturan Gubernur Nomor 48 Tahun 2019 tentang Kendaraan Bermotor Berbasis Listrik atau Baterai.
Operasional bus yang bekerja sama dengan Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) ini akan diujicobakan selama dua bulan. Saat ini baru dua bus yang dioperasikan dan akan ditambah seiring kebutuhan.
"Kendala-kendala apa yang terjadi di lapangan nanti kita lihat, setelah hasil evaluasi dua bulan ini kita lakukan, baru nanti kita ketemu pola seperti apa nanti kita ke depan. Yang jelas kehadiran bus listrik di Denpasar ini operasinya tiap hari," kata Dirut Perum PPD, Pande Putu Yasa.
Sementara itu, Gubernur Bali, Wayan Koster, mengapresiasi atas peluncuran penggunaan bahan bakar ramah lingkungan pada kendaraan bermotor yang untuk pertama kalinya diujicobakan terhadap angkutan shuttle bus.
Menurutnya, penggunaan bahan bakar ramah lingkungan bersumber dari energi listrik pada kendaraan bermotor merupakan salah satu implementasi nyata dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 45 Tahun 2019 tentang Bali Energi Bersih.
Hal ini sejalan dengan visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali" yang bertujuan menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan masyarakat Bali yang sejahtera dan bahagia.
"Penggunaan energi listrik pada kendaraan bus yang diujicobakan mulai hari ini sangat bagus. Ke depannya, tidak hanya mobil, kita juga akan terapkan untuk motor, peralatan rumah tangga dan meluas tidak hanya dalam bidang transportasi. Tetapi juga restoran, hotel, kita harapkan mulai menggunakan energi bersih terbarukan," ujarnya.
Dia menambahkan, ke depannya untuk mewujudkan Bali mandiri energi bersih, pembangkit listrik yang akan dikembangkan di Pulau Dewata, semuanya akan bersumber dari energi baru terbarukan. Seperti angin, tenaga surya, gelombang serta sumber energi ramah lingkungan lainnya, tidak lagi bersumber dari minyak bumi maupun batu bara.
Dengan demikian, diharapkan Bali sebagai destinasi pariwisata dunia akan benar-benar terjaga kesehatan lingkungannya yang diawali dengan penggunaan energi yang bersumber dari energi ramah lingkungan.
"Kalau penggunaan bahan bakar ramah lingkungan ini bisa kita terapkan secara menyeluruh, udara Bali akan bersih. Masyarakat menghirup udara yang segar dan sehat, sehingga kualitas kesehatan masyarakat juga meningkat," ucap Koster.
Ke depan, sinergitas antarpemangku kepentingan akan terus ditingkatkan dan dukungan dari masyarakat guna menyukseskan uji coba ini sangat dibutuhkan. "Sehingga, kita bersama-sama dapat mewujudkan Bali Energi Bersih sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali," ujarnya.
Selama masa uji coba, bus listrik akan melayani lima trayek pariwisata secara gratis, di antaranya adalah Trayek 1: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Central Park Kuta-Ubung-Menguwi-Bedugul-Singaraja. Trayek 2: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sanur-Ubud-Kintamani-Singaraja. Trayek 3: Singaraja-Menjangan-Taman Nasional Bali Barat.
Selanjutnya, trayek 4: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Goa Lawah-Padangbai-Manggis-Amuk-Amed. Sedangkan Trayek 5: Bandara I Gusti Ngurah Rai-Sanur-Klungkung-Besakih.
Tidak seperti bus atau angkutan umum lainnya, bus ini hanya berhenti pada titik-titik tertentu dan tidak menaik-turunkan penumpang selain di tempat yang telah disediakan.