BEI Targetkan 30 Pencatatan Efek Baru pada 2021

Karyawan mengambil gambar layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (17/7/2020). (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – PT Bursa Efek Indonesia atau BEI menargetkan, pada tahun 2021 mendatang jumlah pencatatan efek baru dipatok sebanyak 30 perusahaan.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan, target 30 perusahaan yang akan mencatatkan efek baru pada 2021 itu terdiri dari pencatatan efek saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya.

"Meliputi ETF (Exchange Traded Fund), DIRE (Dana Investasi Real Estate) dan EBA (Efek Beragun Aset)," kata Inarno dalam telekonferensi usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BEI, Selasa ,27 Oktober 2020.

Baca juga: Ditemani Luhut, Jokowi Tinjau Food Estate di Sumatera Utara

Selain itu, Inarno mengatakan bahwa pada 2021 mendatang, BEI juga menargetkan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) setidaknya harus mencapai Rp8,5 triliun.

Pada tahun depan, BEI juga memproyeksikan untuk bisa meraih total pendapatan hingga mencapai sebesar Rp1,12 triliun, atau meningkat 17,36 persen dibandingkan pendapatan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2020-revisi senilai Rp957,54 miliar.

Proyeksi biaya usaha BEI juga ditargetkan sebesar Rp960,91 miliar, sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp162,87 miliar. Setelah dikurangi beban pajak sebesar Rp43,15 miliar, maka perkiraan laba bersih 2021 sebesar Rp119,72 miliar.

Di sisi lain, total aset BEI pada 2021 diproyeksikan akan mencapai Rp3,16 triliun, atau naik 7,07 persen dari RKAT 2020 revisi yang berjumlah Rp2,95 triliun. Adapun kas dan setara kas, termasuk investasi jangka pendek pada 2021, diproyeksikan sebesar Rp1,63 triliun.

"Target tersebut akan dicapai melalui sosialisasi pada perusahaan tercatat, melalui kombinasi penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop," ujar Inarno.

Selain itu, Inarno memastikan bahwa BEI secara berkesinambungan juga akan memberikan dukungan pengembangan, serta kepatuhan Anggota Bursa (AB) dan partisipan. Caranya yakni melalui kegiatan pelatihan, dukungan jasa informasi, serta dukungan teknis.

Selain itu, lanjut Inarno, BEI juga akan terus berupaya mengembangkan pasar, untuk meningkatkan jumlah dan aktivitas investor pasar modal di masa pandemi COVID-19.

"Hal ini nantinya akan dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan literasi, inklusi, dan aktivasi, yang diarahkan melalui media online," ujarnya.

Diketahui, RUPSLB BEI yang dilaksanakan hari ini, dihadiri oleh 91 pemegang saham dari 96 Anggota Bursa aktif, atau sebanyak 94,79 persen dari jumlah pemegang saham yang memiliki hak suara. Selain telah disetujuinya RKAT 2021, pemegang saham juga secara aklamasi menyetujui agenda RUPSLB BEI.