Manajemen Baru Jiwasraya Benahi Fundamental Dukung Penyelamatan Polis

PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Manajemen baru PT Asuransi Jiwasraya mengaku terus melakukan transformasi dalam meningkatkan kualitas tata kelola dan manajemen risiko perusahaan. Upaya transformasi ini ditujukan untuk mendukung program penyelamatan polis yang akan disosialisasikan dalam waktu dekat.

Direktur Kepatuhan dan Sumber Daya Manusia Jiwasraya, R Mahelan Prabantarikso menjelaskan, transformasi ini difokuskan pada penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi hingga asas keadilan (fairness).

Langkah ini juga disebut untuk mendukung core value Kementerian BUMN melalui program AKHLAK.

"Kami sadar bahwa di tengah aksi korporasi yang saat ini sedang dijalankan pemerintah dan tim gabungan, manajemen baru juga harus melakukan pembenahan dari sisi fundamental," kata dia dikutip dari keterangan resmi, Rabu 21 Oktober 2020.

Baca juga: KSPI Minta Kenaikan Upah Minimum 8 Persen

Mahelan yang juga salah satu koordinator Tim Satgas Restrukturisasi Jiwasraya ini berharap transformasi di sisi internal ini dapat dipahami sebagai upaya dan itikad baik manajemen baru dalam menjalankan program penyelamatan polis Jiwasraya. 

Tak hanya itu, dia menyebut manajemen baru Jiwasraya juga menerapkan prinsip Good Corporate Governance (GCG) saat menjalankan bisnis. Langkah ini dinilai sejalan dengan prinsip peningkatan kualitas tata kelola dan manajemen risiko perusahaan tersebut.

GCG yang dimaksud antara lain menerapkan sistem kerja anti gratifikasi, pengendalian informasi, pelaporan pelanggaran, penerapan pedoman etika dan perilaku hingga pengisian Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKP). 

"Karena program restrukturisasi juga harus dibarengi dengan restrukturisasi organisasi dan perbaikan proses bisnis terutama di bisnis utama hingga penempatan investasi," kata dia.

Kini, lanjut dia, Jiwasraya telah memiliki standarisasi yang ideal dan sesuai aturan terhadap penempatan portofolio investasi yang dimiliki. Penerapan standarisasi portofolio itu disebut juga dibarengi dengan penerapan manajemen risiko pada investasi.

Sejak November 2018 lalu, manajemen Jiwasraya pun disebut telah melakukan perbaikan proses bisnis dalam rangka memaksimalkan potensi-potensi perusahaan yang masih dapat dioptimalkan. Itu dilakukan sebelum pemerintah melaksanakan program penyelamatan polis atau restrukturisasi Jiwasraya. (ren)