Bisnis Frozen Food Ini Bisa Bertahan meski Omzet Turun 70 Persen
- Freepik/brgfx
VIVA – Inovasi bisnis dan pembaruan strategi pemasaran menjadi kunci untuk bisa bertahan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi Virus Corona atau COVID-10. Strategi bisnis yang biasa saja hanya akan membuat pendapatan semakin turun.
Hal tersebut dikatakan pengusaha Christoper Sebastian saat bincang virtual di acara Satgas COVID-19 bertajuk “Upaya Meningkatkan Pemasukan Sektor UMKM Selama Masa Pandemi COVID-19”, Selasa, 6 Oktober 2020.
Pemilik usaha kuliner hingga kaca film tersebut mengklaim, pandemi COVID-19 dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah membuat omzetnya turun 70 persen.
Baca juga: Jawaban Menaker Ida Soal 7 Tuntutan Buruh Terkait UU Cipta Kerja
"Omzet turun hampir 70 persen. Strategi kami mau enggak mau harus ada karena dengan strategi pun masih susah kan dengan kondisi sekarang, terutama PSBB lagi," katanya hari ini.
Karena itu, Christopher mengatakan, perlu adanya inovasi yang tidak biasa menghadapi kondisi pandemi. Utamanya adalah dengan memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran dan inovasi produk yang tahan lama.
"Kami push di situ, diskon, maksimalin promo di online, juga kerja sama dengan food blogger. Lalu, kami keluarkan produk frozen food bagi teman-teman yang ingin menikmati makanan kami tapi bisa disimpan," tuturnya.
Meski begitu, dia menekankan, bisnis dengan strategi tersebut memang tidak bisa memulihkan omzet bisnis serupa dengan saat kondisi normal. Makanya, dia meminta semua pihak patuhi protokol kesehatan supaya pandemi cepat berakhir.
"Kita enggak tahu sampai berapa lama ini berlanjut makanya protokol kesehatan seharusnya diutamakan. Jadi ya strategi utama kami kejar di online tapi itu juga tidak bisa menutup cost operation kami," ujar Christoper.
Jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19