Nilai Tukar Rupiah Betah di Rp14.900 per Dolar AS, Ini Penyebabnya

Menghitung uang kertas rupiah pecahan 100 ribu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih betah bertengger di level Rp14.900 per dolar AS di pasar spot, hingga Selasa, 29 September 2020, pukul 10.00 WIB. Sama seperti penutupan perdagangan kemarin.

Baca Juga: Skema Terburuk Bank Dunia, Ekonomi RI 2020 Minus 2 Persen 

Sementara itu, kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdro) Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah hari ini di level Rp14.920 per dolar. Menguat dari nilai tengah kemarin di level Rp14.959 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan, kondisi itu disebabkan pelaku pasar keuangan masih pesimis terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia yang masih terus mengalami pertumbuhan dari sisi peningkatan kasus positif. 

"Pasca Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap ke-2 yang diterapkan di DKI Jakarta, masyarakat yang terkena COVID-19 di luar dugaan terus bertambah dan bahkan mencapai rekor tertinggi," tutur dia dikutip dari analisisnya hari ini.

Meski demikian, dia melanjutkan, pelaku pasar keuangan menanti terobosan penanganan menggunakan metode Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) seperti di tingkat RT, RW, kantor, atau pondok pesantren yang dianggap lebih efektif menekan angka penularan.

PSBM, menurutnya, akan lebih menambah dan meningkatkan daya beli masyarakat  karena tidak adanya pembatasan di tempat-tempat yang berbasis ekonomi seperti pasar, mal, restoran dan kafe dan ini bisa diterapkan di DKI Jakarta ke depan.

"Apalagi Bank Indonesia memperkirakan bulan September ini akan terjadi inflasi meskipun tipis. Berdasarkan perkembangan terbaru Survei Pemantauan Harga (SPH) minggu keempat September, BI memproyeksikan akan terjadi inflasi sebesar 0,01 persen," tutur dia.