Infrastruktur Pariwisata Tetap Dibangun saat Pandemi, Ini Alasannya

Menko Luhut dan Menteri PUPR di Puncak Waringin, Labuan Bajo.
Sumber :
  • VIVA/Dusep Malik

VIVA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan alasan utama terkait tetap fokusnya pemerintahan Presiden Joko Widodo mengerjakan proyek-proyek infrastruktur di tengah masa pandemi COVID-19.

Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis Hidayat Sumadilaga, menjelaskan pembangunan itu penting dilakukan untuk mempercepat pemulihan ekonomi Indonesia dari dampak pandemi COVID-19.

Saat ini, pembangunan infrastruktur dikatakannya difokuskan pemerintah di 10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) atau yang dikenal dengan Bali Baru. KSPN ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016.

"Direktorat Jenderal Cipta Karya juga berkomitmen untuk mendukung pengembangan infrastruktur di 10 lokasi itu," kata dia secara virtual, Senin 28 September 2020.

Baca juga: Rumah Layak Huni di Indonesia Baru 54 Persen, Apa Rencana Bappenas?

Dengan mempersiapkan infrastruktur di kawasan itu, dia mengklaim bahwa Indonesia bisa mendatangkan 22,3 juta wisatawan mancanegara dan juga mendorong 350-300 juta kunjungan wisatawan domestik pada 2024.

"Sehingga setelah wabah COVID-19 berakhir kita sudah siap dan tidak kehilangan peluang untuk sesegera mungkin untuk memulihkan kondisi ekonomi kita," tegas Dannis.

Selain itu, pembangunan infrastruktur dikatakannya juga dapat meningkatkan daya beli masyarakat di tengah masa pandemi. Caranya dengan memanfaatkan program padat karya tunai yang melibatkan masyarakat umum.

"Kementerian PUPR melanjutkan program padat karya tunai 2020 dan dilanjutkan 2021 hampir Rp18 triliun di 2021 semakin besar. Dilaksanakan melalui pembangunan infrastruktur yang melibatkan masyarakat dan warga setempat," tutur dia. (ren)