UMKM Siap Pasok Produk jika Jadi Dibeli BUMN Rp35 Triliun
- vivanews/Andry Daud
VIVA – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM menyatakan kesiapannya untuk memasok produk-produk yang akan langsung dibeli Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pembelian itu diinisiasi Menteri BUMN, Erick Thohir.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo), Ikhsan Ingratubun, memastikan, kebijakan Erick tersebut akan mampu mendorong geliat ekonomi UMKM kembali, terutama yang secara langsung terdampak pandemi COVID-19.
"Otomatis kalau diberikan peluang pasar oleh BUMN atau pemerintah maka dengan sendirinya dampak kepada perekonomian di Indonesia itu pasti meningkat,” kata Ikhsan, Selasa, 8 September 2020.
Baca Juga: Kemenkeu Beri Kredit Rp500 Juta-Rp15 Miliar bagi UMKM Orientasi Ekspor
Menurut Ikhsan, adanya pesanan atau permintaan dari perusahaan pelat merah untuk membeli produk UMKM, maka akan ada perputaran uang yang mengalir dan menghidupkan UMKM serta Produk Domestik Bruto (PDB) juga ikut terkerek naik.
Ikhsan menambahkan, UMKM juga harus memanfaatkan secara maksimal marketplace digital aplikasi program Pasar Digital (PaDi) untuk UMKM yang telah diluncurkan oleh Kementerian BUMN pada 17 Agustus 2020.
Saat ini, dalam program PaDi UMKM ada sembilan BUMN yang tergabung yaitu PT Telkom Indonesia Tbk, PT Pertamina, PT Pupuk Indonesia, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani.
“Manfaatkan betul, jadi kalau UMKM yang memanfaatkan marketplace yang dibuat itu, saya kira bagus, saya kira efektif juga untuk memasarkan produknya," tutur Ikhsan.
Melalui kebijakan itu, Erick Thohir berkomitmen agar produk UMKM bernilai di bawah Rp14 miliar diserap oleh BUMN lewat PaDi. Potensi belanja BUMN diperkirakan sekitar Rp35 triliun untuk 27 kategori produk UMKM melalui platform PaDi. (art)