Jokowi Soroti Pertumbuhan Ekonomi Jakarta dan Bali yang Jeblok

Presiden Jokowi
Sumber :
  • YouTube Sekretariat Presiden

VIVA – Presiden Joko Widodo menyoroti kondisi ekonomi sejumlah provinsi yang dalam beberapa bulan belakangan selama masa pandemi mengalami kemerosotan. Di depan para gubernur seluruh Indonesia yang hadir, Jokowi pun meminta seluruh daerah betul-betul memerhatikan perekonomian daerah.

Secara khusus, Jokowi lagi-lagi mengingatkan agar kas daerah segera dicairkan. Dia mengingatkan agar para gubernur anggaran daerah turun hingga ke masyarakat bawah.

"Saya berharap agar terutama realisasi APBD ini betul-betul segera jadi konsentrasi harian para gubernur untuk mengingatkan bupati dan wali kota yang masih berada di posisi rendah," kata Jokowi saat rapat terbatas terkait penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa 1 September 2020.

Baca juga: Heboh Ada Pulau di Sulawesi Tenggara Dijual Rp8,8 Miliar

Pada kesempatan itu, Jokowi memuji pertumbuhan ekonomi Papua dan Papua Barat yang mencatatkan angka positif. Di Papua sendiri, kata Jokowi, wilayah paling Timur Indonesia itu pertumbuhan ekonominya 4,25 persen. Begitu juga dengan Sulawesi Tenggara 0,06 persen.

Tapi kondisi tersebut tidak terjadi di provinsi-provinsi lain. Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Bali dan DKI Jakarta jeblok atau mengalami kontraksi cukup dalam.

"Bali minus 10,98 persen karena ini memang turis, wisata betul-betul sangat mendominasi ekonomi di Bali sehingga kelihatan sekali pertumbuhan ekonomi di Bali terkontraksi tajam dan DKI Jakarta -8,82 persen dan DIY -6,74 persen, yang lain-lain berada pada posisi hampir seperti rata-rata nasional kita," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Jokowi juga mengingatkan realisasi anggaran harus segera turun ke masyarakat. Mulai dari belanja modal, barang hingga bantuan sosial diharapkan memicu kegiatan ekonomi. "Bahwa itu sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi daerah dan menjaga konsumsi, daya beli masyarakat kita," kata Presiden. (ren)