Rupiah Melemah Terdampak Sentimen Negatif Resesi Ekonomi
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat melemah pada perdagangan hari ini, Selasa, 1 September 2020. Rupiah kembali bergerak di kisaran atas Rp14.600 per dolar AS.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau Jisdor Bank Indonesia mematok nilai tengah rupiah di posisi Rp14.615. Melemah dari nilai tengah kemarin di posisi Rp14.554 per dolar AS.
Sementara itu, perdagangan di pasar spot hingga pukul 10.00 WIB, rupiah ditransaksikan di level Rp14.612 per dolar AS. Melemah 0,34 persen dari level penutupan perdagangan kemarin Rp14.562.
Baca juga: Sri Mulyani Resmi Kasih Insentif Paket Data untuk PNS dan Mahasiswa
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menerangkan, tertahannya penguatan rupiah hari ini lebih disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar keuangan terhadap resesi di Indonesia.
"Potensi resesi dan penularan COVID-19 yang terus meningkat bisa menahan penguatan tersebut. Hari ini potensi penguatan rupiah di kisaran Rp14.450-14.650," katanya kepada VIVA, Selasa, 1 September 2020.
Padahal, Ariston mengatakan, sentimen pelaku pasar keuangan terhadap kondisi eksternal Indonesia sedang membaik. Terutama dipengaruhi kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS.
Kata Ariston, Wakil Gubernur Bank Sentral AS, Richard Clarida mengkonfirmasi bahwa kebijakan pelonggaran moneter Bank Sentral AS akan lebih lama dan akan lebih agresif.
"Kebijakan pelonggaran moneter AS yang agresif bisa menekan dolar AS sekaligus memberikan sentimen positif ke aset berisiko," ujar Ariston.