Stasiun Pondok Ranji Punya Wajah Baru pada 2021
- Dok. PT KAI
VIVA – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menghadiri Groundbreaking New Image dan Peningkatan Aksesibilitas Stasiun Pondok Ranji. Peresmian dimulainya pembangunan wajah baru stasiun itu juga dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, dan Direktur Utama PT Jaya Real Property (JRP) Trisna Muliadi di Stasiun Pondok Ranji pagi ini, Senin 10 Agustus 2020.
PT Kereta Api Indonesia dan PT Jaya Real Property Tbk berkolaborasi melakukan penataan serta pengembangan di Stasiun Pondok Ranji, Tangerang Selatan. Kerja sama ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pelayanan dan keselamatan pengguna KRL di Stasiun Pondok Ranji.
Dalam sambutannya, Menhub Budi mengatakan, pihaknya terus melakukan upaya dan langkah strategis dalam membangun satu sistem transportasi yang terintegrasi dengan moda lain, perkantoran atau kompleks perumahan. Dia berharap masyarakat semakin mudah dalam menjangkau dan menggunakan angkutan umum massal dengan tarif terjangkau tak terkecuali KRL yang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Saya menyambut baik kolaborasi ini. Karena memang masyarakat Kota Tangerang Selatan banyak yang bekerja dan beraktivitas di wilayah DKI Jakarta dengan lebih banyak memilih menggunakan KRL. Salah satu stasiun yang padat adalah di Stasiun Pondok Ranji ini,” ujar Budi lewat siaran pers bersama, Senin 10 Agustus 2020.
Baca juga: Pengguna Tiket Harian Berkurang, Antrean KRL Terurai
Budi menambahkan, akan mendorong bentuk kerja sama ini dapat diaplikasikan di wilayah lain, dan tak lupa dukungan dari pemerintah daerah setempat agar stasiun–stasiun kereta api menjadi semakin mudah diakses oleh masyarakat. Upaya itu diharapkan pengguna angkutan massal KRL semakin meningkat, sehingga dapat menyelesaikan masalah kemacetan jalan.
Foto: Suasana Stasiun Pondok Ranji saat Ini (Dok. PT KAI)
Sementara itu, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menjelaskan, salah satu prioritas pembangunan yang ingin diwujudkan di Kota Tangsel adalah pembangunan infrastruktur kota yang nyaman, modern. dan ramah lingkungan. Groundbreaking ini tentunya mendukung perwujudan hal tersebut.
“Saat ini, konsep kawasan terpadu di stasiun di Kota Tangsel sudah mulai dibangun di area Stasiun Rawa Buntu dan sekarang di Stasiun Pondok Ranji. Harapannya, ke depan konsep ini bisa dibangun di tempat-tempat lainnya,” kata dia.
Selain mendukung pertumbuhan perekonomian kawasan, konsep terpadu seperti ini, menurut Airin, membuat mobilisasi atau transportasi menjadi lebih efisien, mengurangi kemacetan, dan mendukung penataan kawasan.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menambahkan, kolaborasi ini merupakan salah satu langkah pihaknya dalam mewujudkan visi solusi ekosistem transportasi terbaik melalui integrasi stasiun Pondok Ranji dengan kawasan JRP di Tangerang Selatan.
Melalui penataan dan pengembangan Stasiun Pondok Ranji, ini dia berharap dapat memberikan kemudahan, keselamatan, dan kenyamanan lebih bagi masyarakat di wilayah Tangerang Selatan yang ingin bekerja ke DKI Jakarta menggunakan KRL.
“Kerja sama ini akan memberikan nilai tambah yang optimal atas aset yang dimiliki oleh KAI maupun JRP. Ke depan, stasiun-stasiun lainnya juga akan dikembangkan dengan konsep serupa agar minat masyarakat untuk menggunakan transportasi umum dapat meningkat," tambah Didiek.
Groundbreaking ini juga dilakukan dalam rangka menyambut HUT ke-75 Republik Indonesia. KAI berkomitmen penataan dan pengembangan stasiun Pondok Ranji yang ditargetkan selesai pada April 2021.
Foto: Aerial view Pengembangan Stasiun Pondok Ranji
Dia menjelaskan, salah satu pengembangan yang dilakukan adalah penambahan akses keluar masuk Stasiun Pondok Ranji. Saat ini, akses stasiun hanya melalui Jalan WR Supratman, di mana jalannya sempit dan padat. Ke depan, akses stasiun akan ditambah menuju kawasan permukiman Bintaro Jaya yang berada di seberang Jalan Tol Jakarta Serpong.
Akses baru tersebut akan terhubung dengan stasiun melalui Connector Bridge yang nyaman. Nantinya, keberadaan akses keluar masuk stasiun yang baru dapat mengurai kepadatan kendaraan di sekitar Stasiun Pondok Ranji.
Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan menambah kapasitas lot perparkiran, baik roda empat yang semula 26 lot menjadi 83 lot, maupun roda dua yang semula 400 lot menjadi 1.200 lot. Dengan peningkatan jumlah lot perparkiran ini diharapkan lebih banyak masyarakat yang beralih ke moda transportasi KRL untuk menuju wilayah-wilayah di sekitar Jabodetabek.
Pengembangan juga dilakukan pada area komersial di stasiun, sehingga para pengguna KRL dapat lebih nyaman saat berada di stasiun. Saat ini, Stasiun Pondok Ranji melayani KRL rute Tanah Abang, Serpong, Parung Panjang, Maja, dan Rangkasbitung dengan rata-rata volume penumpang harian sebanyak 3.546 penumpang per hari pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi. Pada masa normal, jumlahnya mencapai rata-rata 10.892 penumpang per hari. (art)