Inflasi Juli 2020 Cetak Rekor Terendah Dalam 20 Tahun, Ini Penyebabnya

Ilustrasi barang pangan pendorong inflasi.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat,deflasi-0-10-persen-pada-juli-2020"> inflasi-juni-2020">inflasi tahunan pada Juli 2020 sebesar 1,54 persen merupakan yang terendah sejak 20 tahun lalu, tepatnya sejak Mei 2000. Pada periode itu inflasi tahunan 1,2 persen.

Kepala BPS, Suhariyanto mengatakan, kondisi itu memang disebabkan rendahnya permintaan barang dari masyarakat, akibat keberadaan pandemi COVID-19. Akibatnya, terjadi penurunan harga di sejumlah barang.

"Inflasi tahunannya terendah sejak Mei 2000. Jadi pada bulan itu inflasi 1,2 persen. Wajar atau tidak karena memang 2020 ini situasinya tidak wajar," kata dia saat konferensi pers, Senin, 3 Agustus 2020.

Baca juga: BPS Catat Deflasi 0,10 Persen pada Juli 2020

Dia pun menjabarkan, berdasarkan kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan harga terbesar, yaitu makanan, minuman dan tembakau mengalami deflasi 0,73 persen dengan andilnya 0,19 persen.

"Ada beberapa komoditas yang penurunan harga cukup tajam sehingga menyumbang deflasi. Pertama, bawang merah menyumbang deflasi 0,11 persen, daging ayam ras 0,04 persen dan bawang putih 0,03 persen," katanya.

Deflasi itu diikuti kelompok pengeluaran transportasi yang juga mengalami deflasi atau penurunan harga hingga 0,17 persen. Begitu juga perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen.

"Komoditas yang paling dominan beri andil deflasi ini adalah turunnya tarif angkutan udara, andilnya ke deflasi 0,05 persen. Penurunan tarif angkutan udara ini cukup dalam," ujar Kecuk, sapaan akrabnya.

Sementara itu, kelompok pengeluaran lainnya mengalami inflasi yang cenderung kecil-kecil sumbangannya. Tertinggi adalah perawatan pribadi dan jasa lainnya mencapai 0,93 persen dengan andilnya ke inflasi 0,06 persen.