Intip Cara Pemerintah Lakukan Riset dan Pengembangan Vaksin COVID-19

Ilustrasi Vaksin COVID-19
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) telah menggelar rapat perdana pada hari ini. Pertemuan itu membahas sejumlah kebijakan strategis dan uraian pelaksanaan tugas komite. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan salah satu pembahasan di rapat perdana ini adalah mengenai pengembangan vaksin COVID-19 di Indonesia.

Baca juga: Vaksin Corona Kerja Sama RI-China Bakal Diuji Coba ke 1.620 Orang

"Program untuk research and development serta pengembangan distribusi perizinan vaksin akan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang ada," kata Airlangga dalam jumpa pers, Selasa 21 Juli 2020.

Meski demikian, dalam upaya memetakan dan menyusun strategi untuk riset dan pengembangan vaksin COVID-19 tersebut, Airlangga mengaku jika hal itu masih memerlukan sejumlah pembahasan dalam beberapa rapat mendatang.

Sementara dari sisi penanganan COVID-19, Airlangga menjelaskan beberapa strategi utama yang akan ditempuh, salah satunya yakni soal peningkatan Surveilans TLI (Test, Lacak-Kontak dan Isolasi).

Kemudian, melakukan komunikasi publik yang efektif dan terus menerus, dalam rangka peningkatan disiplin dan perubahan perilaku masyarakat memakai Protokol Baru. 

Selanjutnya, kata Airlangga, yakni dengan merencanakan program kerja sama pembuatan serta pendistribusian vaksin dan obat-obatan, pembentuk anti-bodi dan daya tahan tubuh secara matang. 

"Pemerintah terus mendorong bahwa kunci utama dari pandemi COVID-19 ini adalah terkait baik itu vaksin, ketersediaan dari obat-obatan ataupun anti-bodi, di samping itu kesiapan dari industri kefarmasian dan juga industri kesehatan," ujar lanjut mantan Menteri Perindustrian itu.

Rapat tersebut juga menggarisbawahi mengenai perkembangan kasus COVID-19. Menurut data, tercatat ada delapan provinsi dengan jumlah kasus COVID-19 tinggi, yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak pada Desember 2020. 

"Kita akan fokus mempercepat penurunan kasus di delapan provinsi tersebut, termasuk dengan sosialisasi yang masif," ujar Airlangga. (ren)