BI Diperkirakan Pangkas Suku Bunga Acuan, Rupiah Menguat
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kembali menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 18 Juni 2020. Namun, rupiah masih ditransaksikan di level atas Rp14.000 per dolar AS.
Di pasar spot, pada pembukaan perdagangan pagi ini, rupiah ditransaksikan di posisi Rp14.062 per dolar AS. Menguat 0,14 persen dari level penutupan perdagangan kemarin, Rabu, 16 Juni 2020 di level Rp14.082 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, pergerakan saat ini tidak terlepas dari sentimen pelaku pasar keuangan dan investor terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan diumumkan hari ini.
"Konsensus analis sih memproyeksikan ada pemangkasan 25 basis poin. Kalau ini terjadi bisa positif untuk rupiah karena pemangkasan ini membantu meningkatkan aktivitas ekonomi," ucap Ariston, Kamis, 18 Juni 2020.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menambahkan, pergerakan itu juga masih dipengaruhi oleh sentimen positif pelaku pasar terhadap data ekonomi di sejumlah negara setelah adanya lockdown ataupun pembatasan sosial.
China misalnya, meski saat ini dihadapkan potensi gelombang kedua wabah virus Corona (Covid-19), Biro Statistik Nasional China dikatakannya mencatat output industri naik 4,4 persen secara tahunan pada Mei 2020.
"Data tersebut menunjukkan bahwa ekonomi China terus keluar dari pelemahan yang disebabkan oleh pandemi virus Corona, didukung oleh stimulus kebijakan berkelanjutan yang mendorong pertumbuhan kredit," tutur dia.
Di sisi lain, dari sisi domestik, diperkirakan bahwa relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) juga akan kembali memperbaiki kinerja ekonomi Indonesia. Sebab, akibat kebijakan tersebut, sepanjang kuartal II-2020 ekonomi diperkirakan terkontraksi dalam.
"Akibat diberlakukannya PSBB dan memberi kontribusi yang besar ke pertumbuhan ekonomi, sehingga akan berpengaruh di kuartal II yang diperkirakan -3,1 persen. Ramalan tersebut dipandang lebih baik dibandingkan dengan negara lainnya terutama di kawasan Asia Tenggara," papar Ibrahim.