Rupiah Berpotensi Tembus Rp20.000 per Dolar AS
- Fikri Halim/VIVA.co.id
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumumkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat berpotensi mengalami pelemahan hingga Rp20 ribu per dolar AS akibat tekanan ekonomi yang disebabkan wabah virus corona (Covid-19). Sedangkan perkiraan moderatnya akan di kisaran Rp17.500 per dolar AS.
Itu menjadi bagian dari salah satu skenario asumsi makro 2020 yang seluruhnya mengalami perubahan, seperti pertumbuhan ekonomi diperkirakan 2,3 persen hingga -0,4 persen. Kemudian inflasi 5,1 persen serta harga minyak mentah Indonesia anjlok menjadi US$31 per barel.
Meski begitu, Sri menegaskan bahwa asumsi tersebut bukan menandakan bahwa pemerintah akan membiarkan kondisi itu akan benar-benar terjadi, namun sebaliknya sebagai patokan bahwa jangan sampai skenario terburuk itu benar-benar terjadi.
"Kurs yang saya sampaikan ini supaya menahan diri karena kita sedang jaga kondisi. Bagian tadi yang tabel asumsi makro itu forward looking kita untuk mencegah agar tidak terjadi, Kita sekarang sedang benar-benar jaga movement ekonomi kita," tegas dia saat telekonferensi, Rabu 1 April 2020.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo menambahkan, skenario itu disampaikan kepada publik supaya seluruh pelaku ekonomi dan pasar keuangan memahami bahwa pemerintah, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memiliki komitmen langkah-langkah antisipatif.
"Tadi skenario-skenario yang berat atau sangat berat tadi sebagai forward looking supaya itu tidak terjadi bahwa langkah kami untuk mencegah agar skenario berat tidak terjadi. Jadi kalau tadi disampaikan skenario berat Rp17.500 per dolar atau sangat berat Rp20 ribu per dolar itu akan kita antisipasi supaya tidak terjadi," tegasnya.
Dia menekankan, perkembangan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini, atau hingga 1 April 2020 berada di kisaran Rp16.400 per dolar AS masih sangat memadai. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah hari ini rata-rata diperdagangkan di level Rp16.413 per dolar AS, melemah dari perdagangan kemarin di kisaran Rp16.367 per dolar AS.
"Dalam hal ini saya sebagai Gubernur BI menyatakan tingkat rupiah saat ini sudah memadai. Saya tekankan lagi bahwa sebagai Gubernur BI saya menyatakan tingkat rupiah saat ini sudah memadai. Seperti yang skenario adalah sebagai forward looking kita cegah supaya itu enggak terjadi," tegas Perry.