Jadikan RI Negara Maju, Jokowi Ingin Contek Cara Uni Emirat Arab

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • ANTARA FOTO

VIVA – Presiden Joko Widodo membandingkan Indonesia dengan Uni Emirat Arab, yang telah lebih dahulu menjadi negara maju. Menurutnya, kemajuan Uni Emirat Arab itu bisa menjadi contoh untuk kemajuan bangsa Indonesia ke depan.

Jokowi mengatakan bahwa saat ini, Uni Emirat Arab sudah menjadi negara makmur dengan pendapatan per kapita yang mencapai US$43 ribu. 

"Contoh yang baik di negara Timur Tengah di Uni Emirat Arab, sekarang menjadi negara yang sangat makmur dan maju, income per kapita mencapai 43 ribu US dolar," kata Jokowi di Forum Titik Temu bertajuk 'Kerja Sama Multikultural Untuk Persatuan dan Keadilan' di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu 18 September 2019. 

Selain itu, dia menuturkan bahwa Sovereign Wealth Fund atau dana yang dikelola oleh pemerintah di UEA, sudah mencapai US$700 miliar atau terbesar ketiga di dunia.

Bahkan, kata Jokowi, sekarang ini icon kemajuan dunia, kota terindah, dan ajang kemajuan teknologi ada di Uni Emirat Arab. 

"Apa kuncinya? Apakah sumber daya alam? Bukan. Indonesia lebih kaya, kita punya minyak, hutan, nikel, bauksit, emas tembaga, batu bara, kita punya," kata dia.

Jokowi pun mengaku sempat bertanya langsung kepada Pangeran UEA Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan soal kemajuan tersebut .

"Menurut saya, salah satu kuncinya adalah keterbukaan dan toleransi dan itu saya dapatkan langsung dari beliau Syeikh Mohammed, keterbukaan dan toleransi," kata Jokowi disambut tepuk tangan.

Pada tahun ini pun, Jokowi mengatakan, UEA menamakan 2019 adalah tahun toleransi. Sebab, UEA, menunjukkan keterbukaan dan toleransi itu dengan mengundang talenta-talenta top dunia, Chief Excecutive Officer (CEO), dan tenaga ahli hingga rektor asing yang berasal dari perguruan tinggi ternama di dunia.

"Visi raja UEA juga sangat tegas, ingin menjadikan UEA ibu kota toleransi dunia. Kunci mereka maju itu ternyata tidak mudah diterapkan di negara kita, karena hal-hal yang saya sampaikan, (karena tudingan) antek-antek tadi. Sekali lagi, yang saya garis bawahi visi UEA ingin menjadikan UEA ibu kota toleransi dunia," kata dia. (asp)