Lion Air Potong Gaji dan Tunda Pembayaran THR Seluruh Karyawan
- istimewa
VIVA – Maskapai penerbangan Lion Air Group dikabarkan memotong gaji seluruh karyawannya, dan juga menunda pemberian THR hingga berakhirnya pandemi virus corona, dan juga setelah stabilnya bisnis mereka.
Penundaan pemberian THR di khususkan untuk pilot, pejabat struktural, mekanik, awak kabin termasuk pramugari dan staf.
Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pandemi corona yang saat ini melanda Indonesia membuat bisnis penerbangan Lion Air seperti mati suri.
"Pada tahun ini, pandemi COVID-19 menjadikan industri penerbangan mati suri atau tidak beroperasi normal secara domestik dan internasional. Sementara, biaya-biaya yang harus ditanggung tanpa beroperasi masih cukup besar, sehingga menimbulkan kesulitan yang sangat berat," ujar Danang dikonfirmasi, Kamis 22 Mei 2020.
Ada pun nantinya, pemberian THR seluruh pejabat hingga pegawai Lion Group yang mengalami penundaan akan diberikan pada saat kondisi penerbangan dan perusahaan sudah mulai normal dan stabil.
"Karena kondisi operasional yang tidak ada pemasukan dan bertujuan agar perusahaan masih bisa beroperasi atau bertahan sampai waktu normal itu tiba," ujarnya.
Tak hanya itu, Lion Air juga melakukan pemotongan gaji kepada seluruh manajemen dan karyawan dengan nilai persentase bervariasi.
Kebijakan ini sudah diterapkan mulai Maret hingga waktu yang belum bisa ditentukan waktu yang belum ditentukan.
"Perusahaan anggota Lion Air Group memutuskan kebijakan-kebijakan yang dinilai dapat mempertahankan keberlangsungan hidup perusahaan," ujarnya.
Dikatakan Danang, operasional Lion Air kini menurun drastis, hanya sekitar 5 persen dari operasional sebelum adanya pandemi.
"Dalam upaya menjaga kelangsungan dimaksud, pada kondisi pendapatan yang sangat minimal karena pembatasan perjalanan, hanya beroperasi 5 persen dari kapasitas normal sebelumnya rata-rata 1.000 penerbangan per hari," ujar Danang.
Kendati demikian, Lion Air masih memberikan THR kepada pegawai dengan pendapatan UMR, yang mayoritas bekerja sebagai tenaga kebersihan, pengamanan, pengemudi, porter , dan staf tertentu.
Hanya saja nilai nominal THR yang diberikan tidak penuh, setengahnya akan dibayar jika operasional dan kondisi perusahaan membaik, dalam hal jumlah penumpang dan jumlah frekuensi penerbangan.