Layanan Pengiriman Makanan, Pertarungan GoFood dan GrabFood
VIVA – Laporan Google dan Temasek terbaru menyebut jika nilai sektor pengiriman makanan di Asia Tenggara meningkat lebih dari dua kali lipat tahun ke tahun. Bahkan diproyeksi jika nilainya akan melewati US$20 miliar pada 2025 nanti.
Layanan pengiriman makanan disebut memiliki kontribusi 1,3 persen dari total pasar makanan di Asia Tenggara. Sektor pengiriman makanan di Indonesia saat ini dikuasai oleh dua pemain, Gojek dengan GoFood-nya dan Grab dengan GrabFood.
“Di tengah meningkatnya persaingan itu, baik Grab dan Gojek berinvestasi besar-besaran dalam membangun program penghargaan dan loyalitas untuk mengikat dan mempertahankan pelanggan, sementara pada saat yang sama, mengeluarkan diskon dan promo untuk meningkatkan pesanan makanan,” kata Kameswara Natakusumah, pengamat teknologi dan bisnis digital di Jakarta, Selasa, 5 November 2019.
Dikatakan Kameswara, GrabFood unggul dalam inovasi dan teknologi. ‘Dapur’ Grab disebut sudah bekerja bahkan sebelum konsumen memesan. Maksud Kameswara adalah dapur teknologi, bukan dapur tempat memasak makanan.
“Inovasi teknologi Grab terlihat dalam konsep dapur satelit GrabKitchen. Ini perpaduan antara kolaborasi antar-brand dan kecanggihan teknologi. Dengan konsep dapur delivery only ini, makanan lebih cepat disediakan dan di antar ke konsumen dalam jarak wilayah tertentu. Kurir juga tidak perlu mengantri seperti di restoran biasa. Ini sulit dikejar oleh pesaingnya,” papar Kameswara.
Kameswara tak asal ucap. Menurut penelitian pasar yang dilakukan oleh Kantar, GrabFood adalah platform pengiriman makanan yang paling sering digunakan di enam negara Asia Tenggara, yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Vietnam. Bahkan Grab mengklaim perusahaan itu telah menjadi penyedia layanan pengiriman makanan terbesar di Indonesia, berdasarkan nilai barang bruto (gross merchandise value/GMV).
“Fokus pada pelokalan inilah yang telah mendorong GrabFood ke posisi terdepan. Dari Juni 2018 sampai Juni 2019, GMV GrabFood di Asia Tenggara tumbuh 900 persen. Pada paruh pertama tahun 2019 saja, Grab menyatakan GMV GrabFood di Indonesia meningkat tiga kali lipat,” ujar Kameswara yang kini mengembangkan ventura rintisan di bidang bioteknologi.
Kameswara menyebutkan, rencana Grab untuk membuka kantor pusat kedua dan pusat aktivitas GrabFood Asia Tenggara di Indonesia yang telah disampaikan ke Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu menjadi pondasi penting Grab untuk makin merajai sektor pengiriman makanan di region ini di masa yang akan datang.
Gojek sendiri memiliki data yang berbeda. Riset Nielsen Singapura mengatakan GoFood memimpin pasar pengiriman makanan di Indonesia dengan menguasai 75 persen pangsa pasar.
“Dari laporan Google Temasek tadi kita bisa melihat kuenya akan terus tumbuh dan menyediakan ruang persaingan yang semakin luas,” kata Kameswara.