Negara Komunis Gandeng Grab Kembangkan Sistem Transportasi Pintar
- Mashable
VIVA – Vietnam menggandeng aplikasi transportasi online Grab untuk mengembangkan sistem transportasi pintar.
Wilayah pertama yang akan diuji coba adalah Ho Chi Minh, ibu kota dari negara berhaluan komunis tersebut, yang juga merupakan lokasi dari kantor pusat Grab.
Mengutip situs Kr-Asia, Jumat, 1 November 2019, lewat kerja sama ini, Grab akan membagi data dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Transportasi Vietnam dalam menganalisis serta memperkirakan kondisi lalu lintas di berbagai rute perjalanan.
Data yang dimaksud antara lain uji coba penggunaan sepeda motor listrik untuk mengangkut penumpang, yang akan dilaksanakan sebelum akhir 2019 di beberapa kota, dan peluncuran resmi di seluruh negeri pada 2020.
Bukan itu saja. Grab dan Kementerian Transportasi juga akan mempelajari solusi untuk mengintegrasikan GrabBike atau GrabCar dengan transportasi umum.
"Saya akui ada potensi untuk meningkatkan platform Grab di masa depan yang memungkinkan penduduk untuk mengakses informasi tentang rute bus di kota hanya lewat aplikasi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Transportasi, Tran Quang Lam.
Sementara, Kepala Operasi Regional Grab, Russell Cohen mengungkapkan, pihaknya secara agresif mendorong untuk mengimplementasikan berbagai inisiatif di Vietnam.
"Baru-baru ini memulai uji coba program layanan bus berdasarkan permintaan dan meluncurkan GrabKitchen," ungkapnya.
Langkah ini sebagi bagian dari strategi Grab yang menggelontorkan investasinya sebesar US$500 juta atau sekitar Rp7 triliun di Vietnam pada Agustus 2019.
Investasi sebesar ini bakal diluncurkan secara bertahap dalam jangka waktu lima tahun. Dana ini bakal dipakai untuk memperluas jaringan transportasi, makanan, serta pembayaran digital.