Saran untuk Pengusaha Lokal, Jangan Bersaing dengan Produk China
- wartaekonomi
Pertumbuhan ekonomi Tanah Air ikut mendorong ekspansi usaha kecil dan menengah (UKM) domestik. Tapi sayang, menurut catatan Kementerian Perindustrian, akses UKM terhadap beberapa hal pendukung masih sangat lemah. Salah satunya fasilitas ekspor.
Ekspor produk UKM ke luar negeri jelas menjadi pendongkrak pertumbuhan ekonomi karena akan berkontribusi bagi devisa negara. Hanya saja banyak pengusaha UKM saat ini yang merasa kesulitan dalam melakukan ekspor produk mereka.
Kesulitan yang dihadapi oleh para pelaku UKM tersebut, seperti dituturkan Faizal Al Edrus selaku pendiri Jaloor.com, adalah proses pengiriman produk yang harus mengikuti serangkaian prosedur, mulai bea pajak, pengurusan dokumen dari dalam ke luar negeri hingga proses di negara tujuan.
"Dengan pengalaman, kami menjalankan bisnis impor selama beberapa tahun ini yang prosesnya kurang lebih sama dengan ekspor, maka kami membangun platform Jaloor.com untuk membantu para pengusaha UKM melakukan ekspor produk-produk mereka ke luar negeri," ungkap Faizal, Senin (21/10/2019).
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kesulitan pelaku UKM dalam melakukan ekspor adalah selama ini pengusaha mendefinisikan ekspor itu sendiri volumenya harus berkontainer-kontainer, harus dalam jumlah besar. Belum lagi harus mengetahui berbagai istilah dalam ekspor-impor.
Ternyata, menurut Faizal, hal itu tidak sepenuhnya benar karena Jaloor.com bisa mengaturnya dengan berbagai cara.
"Jadi, mimpinya adalah memudahkan pelaku UKM atau brand-brand lokal Indonesia untuk mampu ekspor ke luar negeri tanpa masalah, tanpa ribet. Itu mimpinya Jaloor.com," ujarnya.
Secara teknis, Faizal juga menjelaskan, proses ekspor yang ditangani Jaloor.com, seperti melakukan konsolidasi barang dari pengusaha sampai gudang di dalam negeri. Kemudian pencatatan dan pengurusan dokumen hingga barang tersebut siap diekspor secara legal.
Lalu, setelah dikirim ke negara tujuan, di mana saat ini ada dua negara, Hong Kong dan Singapura, yang menjadi jaringan Jaloor.com, produk akan melalui serangkaian proses hingga sampai ke gudang di negara tersebut.
"Barang dikirim sampai gudang kita di luar negeri, semua prosesnya Jaloor.com yang urus, bahkan pemasarannya juga kami yang bantu hingga pengiriman ke pembeli di negara tersebut. Jadi, teman-teman UKM tinggal berinovasi, dan sisanya kami yang urus," terang Faizal.
Adapun terkait produk dalam negeri yang diminati di pasar luar negeri, ia mengatakan, produk kerajinan dengan brand lokal lebih banyak diminati ketimbang produk massal.
"Saran untuk pengusaha UKM, jangan bersaing dengan barang asal China karena cukup sulit. Jadi carilah angle lain yang unik, yang punya nilai jual tinggi supaya teman-teman UKM bisa lebih maju," ungkapnya.
Faizal juga mencontohkan produk kerajinan UKM yang laku di luar negeri, seperti kerajinan eceng gondok dengan desain baru yang diberi merek sendiri, kemudian dikemas dengan cerita menarik dalam mempromosikannya.
"Itu lebih diminati masyarakat di luar negeri, berapa pun harganya akan laku, akan dibeli karena mereka (konsumen) sudah termakan dengan cerita yang memiliki sudut pandang yang berbeda," terangnya.
Selain produk kerajinan atau handycraft, Faizal mengungkapkan produk fesyen dengan merek atau brand lokal juga banyak diminati masyarakat luar negeri.