Startup Ini Masih Boncos, Padahal Mau IPO, Lho!
- wartaekonomi
Warta Ekonomi.co.id, Surakarta – Softbank berencana meningkatkan kepemilikan di WeWork dalam penawaran umum saham perdana (IPO), meskipun WeWork sedang dalam kondisi merugi dan berjuang untuk menarik perhatian investor lain.
Lengan investasi perusahaan konglomerasi Jepang itu telah menanamkan modal US$100 miliar melalui Vision Fund, lalu berencana membeli setidaknya US$750 juta saham WeWork dalam IPO-nya.
"Itu sama dengan sekitar 1/4 dari total saham yang akan diperdagangkan oleh WeWork, dengan target dana yang dihimpun setidaknya mencapai US$3 miliar," tulis Wall Street Journal dalam laporannya, dikutip dari Business Insider, Senin (16/9/2019).
Dengan langkah itu, total investasi SoftBank di WeWork akan meningkat sekitar 7% jika mereka tak menjual saham apapun dalam penawaran, mendorong nilai investasi melebihi US$11 miliar.
Sementara ini, perusahaan yang dipimpin oleh Masayoshi Son itu telah berinvestasi US$10,65 miliar di WeWork dan anak perusahaannya, berdasarkan dokumen IPO WeWork.
Sayangnya, baik SoftBank maupun WeWork belum angkat suara perihal kabar ini.
Sebelumnya, WeWork mengumumkan tengah memperbaiki tata kelola perusahaannya dengan memotong setengah jumlah suara yang akan diperoleh CEO Adam Neumann untuk sahamnya, dari 20 per saham menjadi 10.
Selain itu, keputusan perusahaan untuk melantai di bursa dilakukan hanya dengan kapitalisasi pasar senilai US$10 miliar.
Pada Januari 2019, SoftBank secara pribadi menilai WeWork sebesar US$47 miliar. Sementara awal pekan ini, perusahaan membeberkan potensi kapitalisasi pasar WeWork pada IPO ada di kisaran US$15 miliar hingga US$20 miliar.
Karena itulah, perusahaan dikabarkan dihadapi tekanan dari investor publik karena kecemasan tentang manajemen, valuasi, model bisnis, hingga potensi kerentanan dalam resesi. Sederet hal itu telah membuat SoftBank mendorong WeWork untuk tak melanjutkan IPO-nya.