Emiten Baru BEI Sumbang Empat Persen dari IPO Global pada 2019
- ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
VIVA – Riset 'Global IPO Trends Report: Q2 2019' pada 2018 menyebut, Bursa Efek Indonesia menduduki peringkat ke-10 dari total keseluruhan jumlah penawaran umum perdana saham secara global.
Partner Transaction Advisory Services Ernst & Young atau EY Indonesia, Iwan Margono bahkan menegaskan, 55 perusahaan yang melantai di BEI pada 2019 ini menyumbang sekitar empat persen, dari keseluruhan IPO global yang menghasilkan 1.384 emiten baru.
Pencapaian ini diakui Iwan cukup menggembirakan, mengingat bahwa proses dan mekanisme IPO bagi sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah karena mereka harus mempersiapkan diri lebih awal dan secara menyeluruh.
"Sehingga mereka dapat menangkap jendela opportunity yang tepat ketika dibuka," kata Iwan di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 23 Juli 2019.
Iwan menambahkan, setiap tahapan menuju IPO itu harus dilalui dengan baik oleh masing-masing perusahaan yang menjadi calon emiten baru tersebut, dan dengan persiapan matang agar mendapatkan hasil yang maksimal.
"Di sini lah edukasi kepada para calon emiten menjadi fundamental," ujar Iwan.
Guna memenuhi peran edukasi dalam upaya menggenjot jumlah emiten baru di lantai bursa tersebut, Iwan pun berharap penyelenggaraan 'IPO Masterclass: Funding Growth Through IPO' pada 22-23 Juli 2019 bisa memberikan gambaran utuh kepada para calon emiten baru, mengenai bagaimana menjadi perusahaan publik yang sehat.
Dengan keahlian global dan pemahaman lokal yang luas, lanjut Iwan, EY Indonesia pun berkomitmen kuat untuk turut serta terus mendukung pengembangan pasar modal dan meningkatkan jumlah emiten di Indonesia.
"Kami juga sangat mengapresiasi kerja BEI di 2018 dalam menyosialisasikan serta mengedukasi para perusahaan untuk go-public, melalui beragam program yang telah berhasil mencatatkan hasil yang membanggakan bagi kemajuan pasar modal Indonesia," ujarnya.